Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI dan Bank Sentral Singapura Teken Perjanjian Keuangan Bilateral

Kompas.com - 05/11/2018, 13:31 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) telah menandatangani perjanjian bilateral dengan senilai 10 miliar dollar AS.

Perjanjian tersebut memungkinkan kedua bank sentral mendapatkan akses likuiditas dalam valuta asing satu sama lain apabila dibutuhkan, untuk menjaga stabilitas moneter dan keuangan.

Perjanjian ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Direktur Pelaksana MAS Ravi Menon di Singapura pada Senin (5/11/2018).

Perjanjian keuangan bilateral tersebut akan berlaku selama satu tahun dan terdiri atas dua perjanjian, yaitu perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal dan perjannjian repo bilateral dalam valuta asing.

"Perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal ini merupakan perjanjian baru yang memungkinkan pertukaran mata uang lokal di antara kedua bank sentral hingga senilai 9,5 miliar dollar Singapura atau Rp 100 triliun (setara 7 miliar dollar AS)," sebut bank sentral dalam keterangan tertulis di laman resminya.

Sementara itu, perjanjian repo bilateral dalam valuta asing merupakan amandemen terhadap perjanjian yang sudah ada sebelumnya, yaitu berupa penambahan nilai repo dari sebelumnya 1 miliar dollar AS menjadi 3 miliar dollar AS. Melalui perjanjian ini, BI dan MAS dapat memperoleh likuditas valuta asing dalam dollar AS dengan kolateral berupa obligasi pemerintah yang dikeluarkan oleh negara-negara utama.

"Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Indonesia, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, pada 11 Oktober 2018, di Bali. Kedua pemimpin negara meminta BI dan MAS untuk merumuskan perjanjian kerja sama keuangan bilateral yang dapat mendukung terbangunnya kepercayaan terhadap ekonomi kedua negara," jelas bank sentral.

Gubernur BI perry Warjiyo pun menyatakan inisiatif ini merefleksikan penguatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Singapura. Hal ini juga mengindikasikan komitmen kedua otoritas untuk menjaga stabilitas keuangan regional di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global.

Begitu pula Direktur Pelaksana MAS yang menyatakan fundamental ekonomi di negara-negara kawasan masih kuat. Namun, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, para pelaku di pasar keuangan terkadang bereaksi berlebihan.

Perjanjian keuangan bilateral ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kepercayaan para investor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com