Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebahagiaan Karyawan itu Penting, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/11/2018, 09:30 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com — Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis dewasa ini, peran tim dalam menyukseskan bisnis perusahaan semakin krusial.

Hal itu diungkapkan Pip Jamieson, CEO jaringan kreatif yang berbasis di Inggris, The Dots, sebagaimana dikutip dari CNBC, Rabu (7/11/2018).

"Anda dapat memiliki ide yang bagus, dan eksekusi atas ide-ide tersebut adalah tujuan akhirnya. Anda bisa menjalankan eksekusi tersebut sepanjang memiliki tim yang brilian," ujarnya.

Membangun tim yang brilian tergantung pada bagaimana para anggota tim bisa mendapatkan sesuatu dari perusahaan tempatnya bekerja.

Pendiri Dots itu mengungkap ada dua cara untuk mengawasi tim secara tepat, sambil memastikan bahwa output kerja mereka tetap stabil.

Mengukur tujuan

Menggunakan indikator penilaian utama dapat dilihat sebagai fondasi kunci di perusahaan-perusahaan besar. Namun, untuk start-up yang bekerja secara berbeda, penggunaan indikator sebagaimana yang dilakukan perusahaan besar dapat menjadi "mimpi buruk".

"Ketika (berbicara) skala bisnis, Anda tidak benar-benar tahu apa yang bisa dicapai," kata Jamieson.

Dia menjelaskan, dengan memilih indikator yang lebih fleksibel, kerangka kerja ini membantu untuk mengidentifikasi dan melacak tujuan, sambil mencapai hasil yang diinginkan.

"Pada dasarnya, Anda melihat sebuah visi, tetapi kemudian Anda meletakkan langkah-langkah terukur tentang bagaimana mencapai visi itu, yang merupakan hasil yang dapat diukur. Jika Anda mendapatkan 6 dari 10, Anda melakukannya dengan sangat baik. Jika Anda mendapatkan 4 dari 10, maka Anda tahu bahwa (target) terlalu muluk-muluk," jelas dia.

Sejalan dengan produktivitas

Menurut dia juga, lingkungan yang positif dapat menarik pekerja untuk tinggal lebih lama. Bahkan jika bayarannya tidak setinggi tawaran pesaing.

"Apa yang saya temukan adalah bahwa kebahagiaan dan produktivitas benar-benar berkorelasi. Jadi, jika orang senang dalam bisnis Anda, mereka bekerja keras, mereka terdorong," ungkapnya.

Langkah lain yang digabung The Dots untuk memastikan bahwa tingkat kebahagiaan tetap tinggi didasarkan pada evaluasi triwulanan, yang meminta karyawan untuk menyelesaikan survei anonim.

Perusahaan The Dots saat ini mencapai tingkat kebahagiaan rata-rata 8.2 dari 10. Meskipun capaian ini luar biasa, hal tersebut memungkinkan kesempatan untuk mengeksplorasi bagaimana memperbaiki lingkungan bagi mereka yang mendapat skor di bawah angka 8.2.

Artinya, perusahaan juga perlu bekerja keras untuk memperbaiki lingkungan kerjanya, sebelum pesaing merangsek masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com