Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor-Impor Hal yang Biasa, Menutup Diri Bukan Masanya Lagi

Kompas.com - 08/11/2018, 06:30 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Institute For Develoment of Economic and Finance (INDEF) Bustanul Arifin menilai, diskusi para calon presiden harusnya lebih diarahkan ke arah yang positif.

Menurutnya, tak perlu lagi wacana menutup diri dari impor menjadi bahasan utama pada realitas kondisi ekonomi Indonesia yang ada di tengah ekonomi global.

"Kalau kita yang benar aja lah, gandum kita masih impor 12 juta ton kok, mobil kita impor, gandum itu sebagai proxy yang paling kita juga masih makan produk gandum," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

"Mungkin persoalannya ya, saya ini ekonom, ekspor-impor adalah hal biasa. Menurut saya menutup diri (dari impor) juga bukan masanya lagi," sambung dia.

Terlebih, tutur Bustanul, Indonesia saat ini juga anggota dari World Trade Organization (WTO), organisasi internasional yang mengatur perdagangan internasional.

Menurut dia, diskusi capres akan lebih produktif bila diarahkan untuk meningkatkan produktivitas komoditas pangan di Indonesia daripada wacana tak akan mengimpor seperti disampaikan oleh salah satu capres.

"Kalau mau didorong seperti itu, bagaimana caranya meningkatkan komoditas pangan sekaligus kesehatan petani dan masyarakat secara umum. Kesana harusnya agar diskusi kita lebih produktif," kata dia.

Calon Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menerima dukungan dari Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandiaga (Koppasandi) di Lapangan GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11/2018).

Banyak hal yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya yang disampaikan hampir satu jam itu.

Dalam pidatonya, Prabowo bercerita tentang kondisi petani beras di Klaten yang tidak bisa menjual padi ketika panen tiba. Alasannya, pemerintah telah mengimpor beras dari luar yang harganya lebih murah dari petani.

Hal yang sama juga terjadi pada petani tebu. Menurut dia, ini merupakan suatu ironi. Sebab, kata Prabowo, Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya.

Oleh karena itu, dia berjanji untuk tidak melakukan impor jika menjadi presiden. Prabowo mengatakan, ingin memenuhi semua kebutuhan warga negara Indonesia dari sumber daya dalam negeri.

"Saya bersaksi di sini kalau insya Allah saya menerima amanah rakyat Indonesia. Saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan impor apa-apa Saudara-saudara sekalian!" ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com