Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Banyak Uang yang Anda Butuhkan untuk Disebut Orang Kaya?

Kompas.com - 08/11/2018, 08:40 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Untuk berada di antara 10 persen orang kaya teratas global, ternyata tidak membutuhkan uang sebanyak yang Anda pikirkan. Menurut Laporan Kekayaan Global 2018 dari Credit Suisse Research Institute, Anda bahkan tidak perlu enam digit angka dalam besaran dollar AS.

Credit Suisse melaporkan, kekayaan bersih 93.170 dollar AS cukup untuk membuat Anda lebih kaya dari 90 persen orang di seluruh dunia. Lembaga ini mendefinisikan kekayaan bersih, atau "kekayaan," sebagai "nilai aset keuangan ditambah aset nyata (terutama perumahan) yang dimiliki oleh rumah tangga, dikurangi utang mereka."

Dikutip dari CNBC, Kamis (8/11/2018), laporan Credit Suisse menyebutkan, lebih dari 102 juta orang di Amerika berada di 10 persen daftar ini, jauh lebih banyak daripada dari negara lain.

Jika Anda baru memiliki 4.210 dollar AS, tenang, Anda masih lebih kaya dari pada separuh dari penduduk di dunia. Dan dibutuhkan kekayaan bersih 871.320 dollar AS untuk bergabung dengan kelompok 1 persen secara global.

Laporan ini menyebutkan pula bahwa lebih dari 19 juta orang Amerika memenuhi syarat 1 persen tersebut.

Sayangnya, dari angka-angka ini dapat mencerminkan tingkat ekstrim ketimpangan kekayaan secara terus-menerus. Seperti yang Credit Suisse katakan bahwa sementara separuh orang dewasa secara kolektif memiliki kurang dari 1 persen dari total kekayaan, decile terkaya (10 persen teratas orang dewasa) memiliki 85 persen kekayaan global, dan persentase atas sendiri menyumbang hampir setengah dari semua kekayaan rumah tangga (47 persen).

Namun, kabar baiknya adalah ada tanda-tanda bahwa ketimpangan kekayaan ini tidak lagi naik. Bagian dari aset keuangan di antara banyak orang terkaya dan negara terkaya memuncak pada tahun 2015 dan kemudian menurun sejak saat itu.

"Dalam laporan sebelumnya, kami memperkirakan bahwa ketimpangan kekayaan akan mengikuti tapi mungkin hanya sedikit. Ada bukti lain bahwa saat ini sekarang adalah waktunya. Pangsa desil atas dan 5 persen teratas tetap pada tingkat yang sama seperti pada tahun 2016, sementara bagian atas 1 persen telah turun dari 47,5 persen menjadi 47,2 persen menurut perkiraan terbaik kami," tulis laporan itu.

Lebih lanjut, Credit Suisse menyebutkan masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa ketimpangan kekayaan sedang dalam tren menurun saat ini. Namun, tak dapat dipungkiri pula ada bukti yang menunjukkan bahwa itu mulai rata, meskipun hanya pada tingkat yang sangat tinggi (pendapatan).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Whats New
Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 April 2024

Spend Smart
Kementan Tetapkan HET Biaya Pupuk Subsidi Organik Rp 800 Per Kilogram

Kementan Tetapkan HET Biaya Pupuk Subsidi Organik Rp 800 Per Kilogram

Whats New
Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com