Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Naik Meski Stok Beras Melimpah, Mentan Sebut Ada Anomali

Kompas.com - 08/11/2018, 09:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menganggap ada anomali yang terjadi dengan kondisi pangan, khususnya beras. Ia memastikan stok beras melimpah, bahkan dua kali dari standar kebutuhan.

Namun, masih ditemukan di pasar ada harga beras yang dijual di atas harga eceran tertinggi.

"Ada anomali hari ini. Kita yakin. Karena supply cukup, bahkan berlebih, stok Bulog cukup, bahkan kita satu bulan lagi mau panen, tapi harga naik. Ini ada anomali," ujar Amran di Pasar Induk Cipinang, Jakarta (8/11/2018).

Amran mengatakan, dengan stok yang banyak, semestinya harga beras turun tak melebihi harga eceran tertinggi (HET). Kementan menyerahkan fenomena tersebut ke Satuan Tugas Pangan untuk melihat penyebab harga beras naik di tengah melimpahnya persediaan.

Amran mengatakan, ada indikasi tengkulak nakal yang mengubah beras medium menjadi beras premium.

"Ada sampel kami ambil, dibawa ke laboratorium. Dikatakan premium tetapi sesungguhnya medium," kata Amran.

Ketua Satgas Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto mengamini adanya anomali tersebut. Termasuk temuan adanya pedagang yang mengubah kualifikasi beras medium menjadi premium, padahan tingkat beras pecahnya lebih besar ketimbang standar kualitas premium.

Setyo memastikan timnya akan mengecek langsung ke pasar dan mengambil sampel untuk uji laboratorium. Jika ditemukan pelanggaran, pelakunya dipastikan akan mendapat konsekuensi hukum sebab telah menipu masyarakat.

"Dengan adanya anomali stok banyak harga naik ini kita akan dalami melalui produksi distribusi bahkan kerja sama dengan seluruh satgas," kata Amran.

"Kebetulan kemarin kita udah video call dengan satgas daerah, kita berikan instruksi bersama-sama menyelidikinya, khususnya beras," lanjut dia.

Secara umum, Setyo memastikan stok pangan cukup jelang Natal dan Tahun Baru, khususnya beras.

"Yang merayakan Natal dan Tahun Baru tetap tenang karena kita jamin stok cukup," pungkas Setyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com