Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Sudah 9,4 Juta Lapangan Kerja Tercipta di Masa Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 08/11/2018, 20:44 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (PTP) mencapai 5,34 persen dari angka angkatan kerja, atau sebanyak 7 juta orang pada Agustus 2018.

Meski pengangguran masih tinggi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Bojonegoro menyebut bahwa pemerintah sudah menciptakan 2,99 juta lapangan kerja sepanjang 2018.

"Kalau dijumlah dengan data 2017 dan 2016 maka total selama pemerintahan sekarang ini yang tentunya harus merefleksikan Nawacita sudah sekitar 9,4 juta lapangan kerja atau kesempatan kerja tercipta," ujarnya dalam acara diskusi di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Bambang yakin target 10 juta penciptaan lapangan kerja di Nawacita akan tercapai di sisa satu tahun masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla pada 2019 mendatang.

Baca juga: Ini 5 Provinsi dengan Persentase Tingkat Pengangguran Terbesar

Tahun depan kata dia, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, diharapkan sebanyak 2 juta lapangan kerja akan tercipta. Dengan begitu target penciptaan lapangan kerja baru akan terlampaui.

"Target Nawacita 10 juta, masih ada 1 tahun lagi 2019 harapannya bisa di atas 2 juta tinggal kalau boleh dikatakan target Nawacita itu kami optimis akan bisa tercapai pada 2019 karena sekarang selisihnya tinggal 600.000," kata dia.

Sebelumnya, BPS mencatat, tingkat pengangguran terbuka (PTP) mengalami penurunan. Pada Agustus 2018, data pengangguran tercatat 5,34 persen atau 7 juta orang.

Bila dibandingkan Agustus 2017 lalu yang mencapai 7,04 juta pengangguran, maka data pengangguran terbuka Agustus 2018 mengalami penurunan 40.000 orang.

Jumlah angkatan kerja sendiri mencapai 131,01 juta orang, naik 2,95 juta orang dibandingkan Agustus 2017. Sementara penduduk yang bekerja sebanyak 124,01 juta orang, naik 2,99 juta orang dibandingkan Agustus 2017.

Sektor informal masih menjadi primadona. Pada Agustus 2018, 56,84 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal. Persentase ini turun 0,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Setahun terakhir, peningkatan persentase penduduk bekerja terjadi di sektor penyediaan akomodasi dan makan minum 0,47persen poin, industri pengolahan 0,21 persen poin, dan transportasi 0,17 persen poin.

Namun jumlah sektor mengalami penurunan lapangan kerja. Di sektor pertanian, lapangan kerja turun 0,89 persen poin, jasa lainnya turun 0,11 persen poin, dan jasa pendidikan 0,05 persen poin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com