Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sri Mulyani soal Defisit Neraca Transaksi Berjalan yang Melebar

Kompas.com - 09/11/2018, 22:08 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit neraca transaksi berjalan kembali melebar. Pada kuartal III 2018, defisit menjadi 8,8 miliar dollar AS atau 3,37 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, defisit neraca transaksi berjalan akibat permintaan barang-barang impor yang meningkat akibat konsekuensi pertumbuhan ekonomi.

"Saya selalu sampaikan bahwa kita harus terus menerus lakukan review dan fleksibilitas saja," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/11/2018).

Saat ini kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, pemerintah sedang mencari titik kesimbangan antara pertumbuhan ekonomi di satu sisi dengan pertumbuhan impor di sisi lain.

Baca juga: Kuartal III 2018, Defisit Neraca Transaksi Berjalan Kembali Melebar

Menurut Sri Mulyani, pemerintah sendiri tak akan mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu hal yang penting dilakukan yakni mencari keseimbangan.

"Jadi dalam hal ini kami mencari keseimbangan yang hati-hati dan itu tiap bulan kita lakukan review saja statistika dari permintaan barang-barang yang diimpor itu baik migas maupun non migas," kata dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia, mencatatkan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada kuartal III 2018 kembali melebar menjadi 8,8 miliar dollar AS atau 3,37 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Pada kuartal sebelumnya, CAD tercatat sebesar 8 miliar dollar AS atau 3,02 persen terhadap PDB.

Sehingga, secara kumulatif CAD berjalan hingga kuartal III 2018 sebesar 2,86 persen terhadap PDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com