Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Industri dan Sekolah Harus Berjalan Seiring...

Kompas.com - 10/11/2018, 14:34 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri dan institusi pendidikan di Indonesia diminta untuk menyamakan cara pandang guna menghadapi tantang dunia kerja di masa mendatang. Selama ini, lulusan atau tamatan masih dinilai tak siap untuk langsung bekerja.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Anton J. Supit mengatakan, pemerintah melalui instansi terkait harus melihat persoalan ini dan segera mencari solusi. Kini, khususnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih terbilang banyak yang tidak siap pakai.

"Tantangan kita digitalisasi. Untuk itu kita harus mempersiapkannya," kata Anton dalam bincang Vokasi dan Ironi Pendidikan di Era Milenial di Warung Daun, Jln. Cikini Raya, Nomor 26, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018).

Anton menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus menggodok program yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sehingga ketika mereka lulus dapat segera bekerja.

Baca juga: Angka Pengangguran Lulusan SMK, Naik atau Turun?

Pada sisi lain, perusahaan-perusahaan atau industri juga harus lebih memberikan ruang atau kesempatan kerja. Serta percaya dengan keahlian atau skill yang dimiliki para lulusan SMK.

"Vokasi menjadi acuan kita untuk membuat kebijakan. Vokasi pendidikan yang diarahkan kepada penguasaan pada keahlian. Setelah dia sekolah langsung siap bekerja," sebutnya.

Dia menilai, sejauh ini jika dilihat dari sisi konsep pendidikan di tanah air sudah terbilang baik. Hanya saja perlu ada beberapa aspek dan sisi lain yang perlu dibenahi. Termasuk penerapan program pendidikannya.

"Dari segi konsep kita sudah baik. Industri dan sekolah, harus berjalan seiring. Vokasi ini sama dengan otonomi, mengubah. Vokasi ini tujuannya agar masyarakat mendapat pekerjaan sesuai dengan keahliannya," kata dia.

Ia menuturkan, industri dan pendidikan merupan dua pilar vokasi. Hal inilah yang harus dicermati dan diperhatikan pemerintah maupin swasta (perusahaan) secara bersama. Sehingga angka pengangguran khusus tamatan SMK dapat ditekan dan turun.

"Seberapa cepat implementasi vokasi? saya tidak bisa menjawab. Di dunia ini hanya ada dua pekerjaan, buruh dan other. Jadi hanya itu," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com