Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi AS Menguat, The Fed Tetap Akan Naikkan Suku Bunga

Kompas.com - 13/11/2018, 17:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Bank sentral AS Federal Reserve akan melanjutkan langkah normalisasi kebijakan moneter. Ini dilakukan meskipun perekonomian AS mengalami ekspansi yang dipandang cukup baik.

Namun demikian, ini akan menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih sulit untuk negara-negara berkembang. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Gubernur The Fed Janet Yellen.

"Normalisasi, baik suku bunga jangka pendek maupun neraca akan berlangsung dengan mulus, di tengah (kondisi) ekonomi yang berkinerja baik, Pimpinan Powell (Gubernur The Fed Jerome Powell) dan FOMC (Federal Open Market Committee) terus melanjutkan proses menghilangkan akomodasi moneter untuk kembali ke suku bunga acuan ke arah netral," ujar Yellen seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (13/11/2018).

"Saya mengekspektasikan (kenaikan suku bunga Fed Fund Rate) dalam tahun ke depan kecuali jika tidak ada kejutan ekonomi yang signifikan," imbuh dia.

The Fed dijadwalkan menggelar rapat FOMC pada 20 Desember 2018 mendatang. Dengan demikian, komentar Yellen ini terkait dengan peningkatan suku bunga Fed Fund Rate pada bulan depan dan hingga tiga kali pada tahun 2019.

Komentar Yellen tersebut muncul di tengah berbagai permasalahan yang dihadapi China. Negara tersebut harus menghadapi ketidakpastian perang dagang dengan AS.

Di samping itu, China juga menghadapi permasalahan berupa lemahnya pertumbuhan ekonomi, terkikisnya kepercayaan sektor swasta dan investor pasar, dan arus modal asing yang keluar hingga depresiasi nilai tukar mata uang yuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com