Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harusnya Bisa Lebih Besar, Saat meninggal Kekayaan Stan Lee Hanya 50 Juta Dollar AS

Kompas.com - 14/11/2018, 06:00 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Legenda Marvel, Stan Lee, wafat pada usia ke-95 tahunnya. Kreasi-kreasinya menghadirkan revolusi di industri komik, yang memungkinkan dia meraup miliaran dollar AS.

Bekerja sama dengan seniman lain, ia menciptakan berbagai karakter ikonik. Film-film hasil kreasinya telah menghasilkan 25 miliar dollar AS, dan selalu masuk deretan box office global.

Stan sebenarnya bisa sangat kaya. Tetapi nyatanya, dia tidak sekaya orang bayangkan. Hingga akhir hayatnya, Celebrity Net Worth memperkirakan bahwa kekayaan bersih Stan Lee hanya di kisaran 50 juta dollar AS. Sangat kecil bukan?

Dalam wawancara di Playboy pada Maret 2014, Stan Lee pernah ditanya berapa banyak yang ia dapatkan dari keterlibatannya di Marvel selama bertahun-tahun, terutama setelah perusahaan itu dijual ke Disney seharga 4 miliar dollar AS pada tahun 2009.

"Saya tidak punya 200 juta dollar AS. Saya tidak punya 150 juta dollar AS. Saya tidak punya 100 juta dollar AS atau mendekati itu," jelas Stan Lee yang dilansir dari laman Celebrity Net Worth, Rabu (14/11/2018).

Jumlah itu tentu tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan George Lucas selaku penulis dan oembuat film Star Wars, yang memiliki kekayaan 7,3 miliar dollar AS.

"George Lucas melakukan semuanya sendiri. Dia datang dengan ide-ide. Dia menghasilkan film, menulis dan memegang hak atas merchandising. Itu semua miliknya. Dalam kasus saya, saya bekerja untuk penerbit. Jika buku tidak terjual penerbitnya akan bangkrut. Dan nyatanya banyak penerbit yang bangkrut," papar dia.

Meskipun tidak mendapatkan keuntungan besar dari penjualan Marvel dari Disney, Stan Lee juga tidak benar-benar miskin. Sebagai bagian dari transaksi, Disney setuju untuk terus membayar gaji seumur hidup Stan Lee sebesar 1 juta dollar AS per tahun.

Sementara itu Celebrity Net Worth melaporkan, kekayaan bersih Stan Lee seharusnya bisa lebih tinggi jika gugatan hukumnya di tahun 2000an berjalan sesuai keinginannya.

Pada November 2002, dia pernah menggugat Marvel dengan alasan bahwa perusahaan tersebut telah gagal memenuhi kontrak. Dia seharusnya mendapat 10 persen keuntungan atas film-film yang dibuat dari komik ciptaannya.

Hakim awalnya memihak Stan Lee, tetapi akhirnya penyelesaian hukum ini tercapai ketika Stan Lee mau dibayar satu kali sebesar 10 juta dollar AS.

Pada saat itu film-film Marvel tidak terlalu meraih hasil yang besar, dan 10 juta dollar AS saat itu dilihat sebagai sebuah kemenangan besar.

Film dengan anggaran besar pertama berdasarkan karakter ciptaannya, X-Men pada tahun 2000, menghasilkan 130 juta dollar AS di Amerika Utara saja. Film "Spider-Man" tahun 2002 mendapatkan 400 juta dollar AS dan tahun 2004 dalam "Spider-Man 2" menghasilkan 800 juta dollar AS.

Sayangnya, kedua film Spider Man secara teknis dibuat oleh Sony Pictures setelah Marvel menjual haknya. Jadi, keuntungan Marvel secara efektif adalah nol pada kedua film tersebut.

Marvel memang menghasilkan uang berkat beberapa transaksi lisensi dan merchandise, tetapi nilainya tidak ada yang substansial.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com