Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Bidik Milenial, BBPLK Semarang Kembangkan Jurusan Fashion Technology

Kompas.com - 14/11/2018, 09:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com -
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M.Hanif Dhakiri mengatakan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang mulai fokus mengembangkan pelatihan kerja jurusan fashion technology dan manajemen bisnis dengan sasaran target pelatihan dari generasi muda.

“Kami terus kembangkan pelatihan kerja jurusan fashion tecnology untuk menarik minat generasi milenial,” kata Menaker Hanif Dhakiri dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (14/11/2018).

Menaker sendiri mengatakan itu saat melakukan kunjungan ke BBPLK Semarang, Selasa (13/11/2018).

Ditetapkannya BBPLK Semarang sebagai pusat pelatihan fashion bukan tanpa alasan. Industri garmen di Jawa Tengah yang memang tumbuh pesat tidak dibarengi dengan ketersediaan tenaga terampil sekaligus menguasai konsep dan manajerial.

"Kami buat terobosan. Contoh fashion show tadi, termasuk jaket yang saya pakai, ini adalah hasil up grading kejuruan menjahit BBPLK Semarang yang berubah menjadi fashion technology," ujar Hanif.

Fashion show dari peserta pelatihan kerja di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang  jurusan fashion technology, Selasa (13/11/2018).Dok. Humas Kementerian Ketenagakerjaan RI Fashion show dari peserta pelatihan kerja di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang jurusan fashion technology, Selasa (13/11/2018).
Hanif mengatakan, pengembangan jurusan fashion technology berawal dari pelatihan menjahit. Pihak Kemnaker berpikir kalau  anak-anak muda diajari jahit output-nya ada dua, yaitu masuk di pabrik garmen atau wirausaha menjahit di rumah.

Namun masalahnya, kata Hanif, kalau masuk industri kemudian terjebak di sebuah pekerjaan yang sama selama bertahun-tahun, misalnya memasang kancing baju, maka sepuluh tahun tugasnya hanya itu saja.

"Oleh karena itu, kejuruan menjahit kami up grade agar tidak hanya sekedar menjahit di rumah atau menjadi buruh garmen, tapi juga kami proyeksi menjadi fashion designer ke depan," ungkap Hanif.

Karya-karya peserta pelatihan jurusan tersebut pun sudah diperlihatkan dan ada dari mereka yang ikut kompetisi fashion di berbagai daerah. 

"Kami doakan semoga mereka bisa mengikuti kompetisi di Paris," kata Hanif

Menteri Hanif percaya dengan bekerja keras, inovasi, ketekunan, dan kegigihan, mereka semua akan tampil menjadi orang-orang yang hebat dan handal dengan karya-karya yang bisa dihargai banyak orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com