Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Ganti Dirjen Ganti Program, Itu Tidak Sehat

Kompas.com - 14/11/2018, 21:04 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro mengungkpan, ada ketidakkonsistenan pejabat dalam menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Hal itu ucap dia, sudah terjadi pasca reformasi.

Ketidakkonsistenan itu berupa pemberhentian program yang dibuat oleh pejabat sebelumnya. Hal ini menjadi masalah yang masih terjadi hingga saat ini. Parahnya hal ini terjadi tak hanya di tingkat menteri.

"Kondisi ini saya lihat bukan hanya presiden ke presiden bahkan bukan menteri ke menteri, bahkan karena Bappenas ini lingkupnya lintas sektor, saya juga melihat ganti dirjen aja bisa membuat program itu berhenti," ujarnya di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (14/11/2018)

"Ini menurut saya tidak sehat karena itu level dirjen, level teknis," sambung mantan Menteri Keuangan itu.

Baca juga: Bappenas: Sudah 9,4 Juta Lapangan Kerja Tercipta di Masa Pemerintahan Jokowi-JK

Bambang memahami tak semua menteri bisa masuk ke detail program. Namun perubahan program di tingkat direktorat jenderal sangat disayangkan. Sebab tutur dia, hal itu hanya buang-buang energi.

"Sangat disayangkan lah energi bangsa ini kemudian tergerus karena ada dirjen baru, punya ide baru yang merasa kok yang lama ini idenya kurang tepat," ucap dia.

Padahal pejabat sebelumnya sudah membuat program yang terencana dan selaras dengan RPJMN. Bila program itu tak berjalan, maka ia menilai tak harus serta merta program itu dihentikan.

Hal ini kata dia tak hanya terjadi di pemerintahan pusat, tetapi juga sampai ke tingkat daerah.

"Padahal menurut saya bukan idenya kurang tepat mungkin eksekusinya kurang sempurna. Jadi kalau masuk Dirjen baru, eksekusinya diperbaiki. Jangan kemudian mengganti yang lama. Kecuali yang lama banyak salah, atau banyak penyimpangan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com