Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diimbau Hindari Tol Jakarta-Cikampek Pukul 22.00-05.00 WIB

Kompas.com - 15/11/2018, 11:04 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek kian parah akibat pembangunan proyek strategis nasional seperti pembangunan tol layang (elevated), Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengimbau warga untuk menghindari Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 22.00-05.00 WIB.

"Masyarakat perlu mengetahui bahwa pada jam-jam tersebut Tol Jakarta-Cikampek mengalami kemacetan signifikan karena adanya peningkatan aktivitas pembangunan proyek strategis nasional," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Warga juga diimbau mengatur kembali pola serta waktu perjalanannya. Jika harus berpergian melalui jalan Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 22.00-05.00 WIB, disarankan untuk menggunakan jalur alternatif lain.

Jalur alternatif yang dapat dimanfaatkan antara lain jalur arteri sepanjang Kalimalang-Cibitung. Selain itu bisa juga atau setelah Jalan KH Noer Ali, Jalan Ahmad Yani Bekasi, dan kemudian menyusuri Jalan Juanda Bekasi menuju ke arah timur.

Bambang mengatakan, peningkatan intensitas kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sulit dihindari. Namun, pemerintah sedang mengupayakan langkah-langkah komprehensif melibatkan semua pihak untuk mengurangi kemacetan tersebut.

"Partisipasi dan pemahaman publik tentunya sangat dibutuhkan guna mendukung agar proses pengerjaan proyek strategis di Jalan Tol Jakarta Cikampek ini segera terselesaikan," kata Bambang.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani mengakui, jalan tol yang menjadi bagian trans Jawa masih memiliki hambatan, salah satunya kemacetan parah di Tol Jakarta-Cikampek.

Kemacetan parah itu terjadi akibat pembangunan jalan layang Tol Jakarta-Cikampek II (elevated). Atas hal tersebut, Desi pun menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jalan tol.

"Jakarta-Cikampek kan masih seperti ini ya. Bapak-ibu mohon maaf Jakarta-Cikampek masih crowded luar biasa," ujarnya di Surabaya, Minggu (11/11/2018).

Desi mengatakan, pentingnya pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek untuk memecahkan persoalan kemacetan di ruas tol tersebut yang sudah parah.

Bila pembangunan tidak dilakukan, kata Desi, kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek bisa kian parah. Terlebih jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com