Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Sumbang Rp 1,3 Miliar Untuk WWF dan UNICEF

Kompas.com - 16/11/2018, 13:21 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan donasi sebesar Rp 1,354 miliar kepada United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) dan World Wide Fund for Nature (WWF).

Sumbangan ke UNICEF itu akan digunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Adapun donasi ke WWF akan dialokasikan untuk Penanaman Mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Direktur BCA Subur Tan mengatakan, rincian pemberian donasi ini, yakni Rp 850 juta untuk UNICEF dan Rp 504 juta untuk WWF.

"Kerja sama antara BCA dan UNICEF tersebut menitikberatkan pada pengembangan kualitas anak usia dini di Indonesia serta kerjasama dengan WWF menitikberatkan pada upaya reforestasi kawasan mangrove kritis di Taman Nasional Ujung Kulon melalui program kolaborasi BCA dan WWF, NEWtrees," di Menara BCA, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Subur menjelaskan, kerjasama BCA dengan UNICEF ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Provinsi Papua Barat dan kabupaten terpilih, yakni Kabupaten Sorong dan Raja Ampat untuk mengoperasionalkan Peraturan Pemerintah 60/2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap terciptanya penguatan koordinasi antar instansi pemerintah yang relevan mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, serta instansi terkait lainnya untuk pembuatan alternatif model PAUD berbasis masyarakat yang sesuai dengan konteks Tanah Papua," ucap dia.

Hingga saat ini, program PAUD HI telah melahirkan sejumlah terobosan yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Gebrakan tersebut antara lain terbentuknya gugus PAUD di Sorong dan Raja Ampat untuk mengkoordinasi program PAUD HI Secara Lintas sektoral, serta implementasi PAUD HI di 13 PAUD di Sorong dan 12 PAUD di Raja Ampat dengan total 878 siswa penerima manfaat.

Sebanyak 75 guru PAUD dan kader kesehatan juga mendapatkan pelatihan dan lokakarya untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi.

"Kami juga mencermati pentingnya keterlibatan guru, orang tua, dan masyarakat dalam program Pra-Literasi dan kesehatan kebersihan. Oleh sebab itu, kami juga membangun layanan lintas sektoral di PAUD HI seperti Inisiasi fasilitas cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS)," kata Subur.

Sementara itu, BCA bersama WWF juga melakukan penanaman mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon yakni Rhizophora apiculate, Rhizophora stylosa, serta akan menyusul jenis lainnya yaitu Avicennia sp.

Sementara itu, Direktur Konservasi WWF-Indonesia Lukas Adhyakso menambahkan, dukungan BCA untuk merehabilitasi kawasan mangrove di Ujung Kulon ini sangat penting bagi kelestarian Badak Jawa.

Ekosistem mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon ini berfungsi melindungi habitat Badak Jawa, dan memastikan semenanjung di ujung Barat pulau Jawa ini tidak terputus, sehingga populasi badak bisa bermigrasi dan bertahan hidup.

"Populasi Badak Jawa sangat kritis dan terkonsentrasi di TN Ujung Kulon. Pendataan terakhir mencatat hanya ada 68 individu Badak Jawa. Dengan terbatasnya habitat, populasi ini sangat rentan terhadap ancaman penyakit atau bencana alam, sehingga penting bagi badak agar dapat menjelajah ke kawasan yang lebih luas untuk menyelamatkan diri," ujar Adhyakso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com