Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Tak Jamin Merpati Airlines Bisa Operasi Tahun Depan

Kompas.com - 18/11/2018, 12:37 WIB
Murti Ali Lingga,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tak berani menjamin maskapai Merpati Airlines dapat beroperasi 2019 mendatang. Meskipun wacana ini sudah diungkapkan Presiden Direktur Merpati Nusantara Airline, Asep Ekanugraha beberapa waktu lalu.

"(Di 2019 beroperasi) saya tidak berani menjamin demikian. Karena tergantung kesiapan dari Merpati sendiri," kata Budi di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Minggu (18/11/2018).

Budi menuturkan, pada dasarnya dirinya menyambut baik rencana manajemen Merpati Nusantara Airline untuk segera "mengudara" lagi.

Baca juga: Kementerian BUMN Belum Bisa Pastikan Nasib Merpati

Sebab, masih banyak jalur atau daerah di Indonesia yang belum terlayani transportasi udara. Ia juga belum bisa menyebutkan jalur mana yang akan dilayani.

"Prinsipnya saya menyambut baik karena dunia aviasi ini memang masih banyak daerah yang mesti dilayani," terangnya.

Dia mengatakan, rencana dan niat baik perusahaan penerbangan tersebut juga harus memperhatikan ihwal persoalan pokok serta mendasar. Karena, setiap perusahaan penerbangan harus memiliki kualifikasi yang baik.

"Tapi harus diingat ya, satu perusahaan penerbangan harus itu memiliki kualifikasi yang baik. Mereka harus punya kesehatan keuangan. Enggak ada kompromi, harus sehat," tegas dia.

Baca juga: INFOGRAFIK: Merpati Batal Pailit...

Ia menambahkan, perusahaan juga harus memiliki visi dan misi yang baik tentang keselamatan. Baik untuk awaknya maupun para penumpang atau mitranya nanti.

Selain itu, pemerintah melalui Kemenhub punya tugas dan kewenangan untuk melakukan proses sertifikasi.

"Jadi kalau dia (perusahaan) membeli pesawat, memilih awak itu harus baik. Dan setelah itu kami punya kewajiban untuk melakukan sertifikasi, pesawatnya disertifikasi, awaknya juga. Jadi ini butuh waktu lah," pungkasnya.

Baca juga: Merpati Mau Terbang Lagi, Ini Syarat dan Tahapannya

Sebelumnya, Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha, mengatakan penerbangan perdana akan dilakukan tahun depan di Biak, Papua.

Ke depan, Merpati tidak akan bermain di segmen maskapai penerbangan bertarif rendah (Low Cost Carrier/LCC), dan akan lebih menyasar penerbangan di wilayah Indonesia Timur dan berpotensi pula membuka rute luar negeri.

Seperti diketahui PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) telah berhenti beroperasi selama empat tahun terakhir. Merpati berhenti beroperasi sejak 1 Februari 2014 karena mengalami kesulitan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com