Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serat Kelapa Indonesia Sudah Diekspor ke China

Kompas.com - 19/11/2018, 16:50 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi serat kelapa Indonesia kini sudah dieksor ke mancanegara, salah satunya ke China. Kualitas serat yang dihasilkan sudah sangat baik dan memenuhuhi kualifikasi.

"Sebagian kecil serabut kelapa di koperasi daerah Pengandaran (Jawa Barat) sudah diekspor ke China," kata Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), Abdul Kadir Damanik di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).

Abdul mengatakan, serat kelapa yang diekspor ini kemudian diolah menjadi barang dan produk yang bernilai tinggi. Misalnya saja menjadi kasur dan barang lainnya.

Ini tentu menjadi peluang bagi petani yang tergabung dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) dan koperasi di Tanah Air.

"Kita melihat kelapa ini mempunyai potensi yang begitu besar, tapi permasalahan kita produksinya (pemanfaatan) yang sangat rendah," ungkapnya.

Adanya potensi ini, pemerintah melalui Kemenkop dan UKM mendorong dan berupaya agar para petani untuk bisa menggarap peluang bisnis ini dengan maksimal.

Meski sudah diekspor, minat industri dalam negeri juga tak kalah. Kini sudah ada perusahaan yang tertarik dan mau menampung serat yang dihasilkan petani melalui UKM-UKM dan Koperasi, salah satunya PT Rekadya Multi Adiprima (RMA) yang merupakan mitra Astra Ventura.

Kendati demikian, Abdul tidak menyebutkan berapa benyak serat kelapa asal Pangandaran yang sudah diekspor. Akan tetapi, kata dia, dalam perjalanannya semakin meningkat.

Kemenkop juga akan mendorong UKM dan Koperasi menggarap peluang bisinis serat kelapa yang bahan dasarnya begitu melimpah. Sebab, potensi di sektor ini sangat tinggi dan menjanjikan.

"Makanya kita undang setiap instansi (dalam FGD) yang nantinya akan terlibat. Ada beberapa instansi yang datang, supaya ini bisa jalan semua," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com