Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi RI 2019, Ini Faktornya

Kompas.com - 19/11/2018, 17:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan akan menrunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2019 seiring dengan kenaikan suku bunga acuan.

Asal tahu saja, sebelumnya BI memperkirakan ekonmi Indonesia tahun depan sekitar 5,1-5,5 persen.

Menanggapi hal ini, Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi mengatakan, revisi proyeksi BI terkait pertumbuhan ekonomi tahun 2019 merupakan hal yang wajar.

"Saya pikir wajar jika BI menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2019, setidaknya karena dua alasan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/11/2018).

Baca juga: BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2018 di Batas Bawah 5 Persen

Pertama, lantaran pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan akan mengalami pelambatan di tahun 2019. Pelambatan tersebut dipengaruhi dampak kebijakan stimulus fiskal AS yang mulai memudar, dan juga melambatnya pertumbuhan ekonomi China.

Kedua, naiknya suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) tahun ini dan mungkin juga di tahun depan, akan mendorong kenaikan dari suku bunga kredit dan juga simpanan, serta bisa memperlambat investasi dan biaya konsumsi.

Eric memperkirakan BI masih akan menaikkan satu kali lagi suku bunga acuan di tahun 2018, sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen. Untuk tahun depan, kemungkinan BI juga akan kembali menaikan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 6,75 persen.

"Kenaikan suku bunga ini merupakan upaya untuk mempertahankan rupiah dari tekanan eksternal, terutama kenaikan AS Federal Funds Rate (FFR)," kata Eric.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 5,17 Persen Penting di Tengah Perang Dagang

Ia juga memproyeksikan untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2019 akan berada di kisaran 5-5,2 persen.

Mengutip Antara, pada akhir pekan lalu, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo memastikan adanya penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2019 dari kisaran sebelumnya sebesar 5,1 persen-5,5 persen.

"Kita pastikan potong outlook 2019, ke kisaran lebih rendah," kata Dody dalam pelatihan wartawan ekonomi di Solo, Sabtu.

Baca juga: BI Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Dody mengatakan penurunan proyeksi ini terjadi karena adanya upaya yang dilakukan bank sentral untuk menjaga stabilisasi melalui penyesuaian suku bunga.

Kebijakan moneter ini diperkirakan akan menekan konsumsi dan investasi agar defisit neraca transaksi berjalan tidak makin melebar dan memengaruhi pergerakan nilai tukar.

Meski demikian, Dody belum mau mengungkapkan besaran revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 karena akan diumumkan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia pada akhir November 2018.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BI revisi target pertumbuhan ekonomi 2019, ini dua faktor pendorongnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com