Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2019, Frekuensi Perjalanan KRL Maja-Rangkasbitung Bertambah

Kompas.com - 20/11/2018, 11:33 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalur ganda (double track) antara Stasiun Maja-Stasiun Rangkasbitung terus digenjot. Pemerintah menargetkan proyek itu akan rampung pada awal 2019 mendatang.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, rampungnya proyek pembangunan double track itu akan meningkatkan frekuensi perjalanan maupun kapasitas angkut KRL.

“Double track ini membawa manfaat yakni meningkatnya kapasitas dan perjalanan KRL menjadi 2 kali lipat dari 32 perjalanan menjadi sampai 64 pejalanan PP (pulang pergi),” ujar Budi dalam siaran pers, Jakarta, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Jalur Ganda KRL Maja-Rangkasbitung Diresmikan Akhir November

Budi mengatakan, KRL sangat diandalkan untuk melayani konektivitas di daerah Rangkasbitung dengan wilayah perkotaan, khususnya Jakarta.

Oleh karena itu, peningkatan frekuensi dan kapasitas KRL yang akan naik dua kali lipat pasca rambutnya double track diharapkan memenuhi kebutuhan konektivitas masyarakat Rangkasbitung.

“Kita lakukan ini karena memang banyak sekali masyarakat dari Rangkasbitung yang ingin dilayani menggunakan KRL,” kata Menhub.

Pembangunan jalur ganda Maja - Rangkasbitung sepanjang 17,2 km menghabiskan anggaran Rp 309,7 miliar dengan anggaran multiyears. Adapun waktu pengerjaan selama 16 bulan.

Baca juga: Rute KRL Diusulkan Diperpanjang Sampai Karawang

Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Wiwik Widayanti mengatakan, seiring pembangunan jamur ganda Maja-Rangkasbitung, ada berbagai hal yang harus diperbaiki.

Di antaranya adalah ada beberapa stasiun yang belum bisa melayani 12 gerbong kereta di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung. Stasiun tersebut yakni Kebayoran, Serpong, Cisauk, Tenjo, dan Rangkasbitung.

Selain itu, perlu dilakukan pengembangan Stasiun Tanah Abang untuk meningkatkan kapasitas jalur KA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com