Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen?

Kompas.com - 21/11/2018, 17:56 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 5,1 persen hingga 5,2 persen.

"Kita mengharapkan di sisi pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh di kisaran kurang lebih sama dengan tahun 2018," ujar Dody ketika memberikan paparan dalam acara Core Economic Outlook 2019 di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Lebih lanjut Dody menjelaskan, kebijakan moneter yang cenderung ketat sepanjang tahun 2018 akan berdampak pada perekonomian. Hal tersebut yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di bawah proyeksi BI sebelumnya yang sebesar 5,3 persen hingga 5,4 persen sampai akhir tahun.

Angka proyeksi pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,1 persen tersebut juga lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2019 yang sebesar 5,3 persen.

Baca juga: BI Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi RI 2019, Ini Faktornya

Dody pun menjelaskan, stagnasi pertumbuhan ekonomi tidak hanya di alami oleh Indonesia saja. Proyeksi pertumubuhan ekonomi dunia pun diturunkan menjadi 3,7 persen karena hampir seluruh dunia mengalami perlambatan kecuali AS.

"Bahkan China mencatat defisit transaksi berjalan pertama kali dalam 20 tahun terakhir, memang sebagai gambaran China megalami dampak dari perang dagang," ujar Dody.

Belum lagi, kebijakan ekonomi global ke depan mengarah pada pengetatan kebijakan moneter, terutama Bank Sentral Eropa (ECB) yang mulai melakukan normalisasi.

Baca juga: Bank Dunia Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,2 Persen

Direktur Eksekutif Centre of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal pun mengatakan hal yang sama. Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini tidak akan mencapai angka 5,2 persen.

"Prediksi kami sedikit di atas 5,1 persen tapi tidak di 5,2 persen," ujar Faisal.

Menurut dia, penopang utama yang menjaga pertumbuhan ekonomi terjaga pada posisi tersebut adalah masih tingginya pertumbuhan konsumsi domestik meskipun terdapat tekanan yang cukup besar dari sisi eksternal dan defisit transaksi berjalan.

"Konsumsi tahun ini masih bagus, dan ini yang membuat ekonomi kita bertahan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com