Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Serius Genjot Ekspor Jangka Pendek dan Panjang

Kompas.com - 26/11/2018, 13:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia dipandang perlu menyiapkan program jangka pendek maupun jangka panjang untuk meningkatkan ekspor barang dan jasa. Ini dilakukan untuk menekan defisit transaksi berjalan, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan cadangan devisa.

Selain itu, pemerintah juga harus sungguh-sungguh melakukan pengendalian impor. Program tersebut harus diimplementasikan secara sungguh-sungguh oleh jajaran pemerintahan. Dengan demikian, dunia usaha merasakan bahwa pemerintah secara sungguh-sungguh mengawal regulasi yang sudah dibuat.

“Meskipun defisit transaski berjalan saat ini belum terlalu berbahaya, namun bila terjadi terus menerus dan kita banyak bergantung kepada negara lain itu menjadi sangat berbahaya. Solusinya tidak bisa diselesaikan hanya lewat crash program. Program tersebut harus dapat meningkatkan nilai ekspor. Jika kita dapat melakukan program peningkatan ekspor berarti kita dapat membuat program peningkatan nilai tambah apapun yang dihasilkan oleh tenaga kerja kita di dalam negeri,” papar Andy Azisi Amin, Dosen Laboratorium Statistik P3M Universitas Indoensia (UI) dalam pernyataanya, Senin (26/11/2018).

Baca juga: Mendag: Potensi Peningkatan Ekspor RI ke China Makin Terbuka

Andy mengungkapkan, pelebaran defisit transaksi berjalan harus menjadi perhatian penting pembuat kebijakan dalam hal ini pemerintah. Sebab, bila ketergantungan terhadap impor migas besar, defisit neraca perdagangan migas semakin melonjak, ketahanan energi menjadi krusial di tengah pelemahan Rupiah dan naiknya harga minyak dunia.

Pada kesempatan yang sama, dosen kebijakan publik Institut STIAMI Eman Sulaeman Nasim mendukung program pemerintahan  Presiden Joko Widodo, yang akan merubah defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan dengan cara meningkatkan ekspor. Agar nilai ekspor lebih besar, perlu dilakukan upaya menyiapkan produk-produk yang berkualitas termasuk dari sisi desain dan kemasan.

Pun harus dilakukan diversifikasi pasar.  Namun program Presiden tersebut tidak cukup hanya diucapkan presiden  namun harus diimplementasikan oleh jajaran di bawahnya.

Baca juga: Transaksi di TEI Tembus Rp 127 Triliun, Mendag Optimistis Target Ekspor Nonmigas Terlampaui

“Implementasi di lapangan, sering kali jauh dari kenyataan. Program Presiden Joko Widodo harusnya didukung dengan kerja keras oleh aparat dibawahnya. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas produk eksport dan nilai ekspor harus terus diupayakan,” sebut Eman.

Eman menyarankan pemerintah untuk bisa meniru apa yang dilakukan pemerintah China  dan India. Yakni memanfaatkan kelebihan jumlah penduduk untuk dapat meningkatkan ekspor.  Jumlah penduduk yang besar harus dikolarborasikan dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki serta kemajuan teknologi, sehingga menghasilkan produk ekspor yang lebih baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com