Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontribusi E-Channel Mandiri Syariah Capai Rp 170 Miliar

Kompas.com - 26/11/2018, 19:49 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) hingga bulan November 2018 telah mencatatkan pendapatan non bunga atau fee based income dari channlel digital (e-channel) sebesar Rp 170 miliar.

Group Head of Digital Banking Mandiri Syariah Riko Wardhana mengatakan, angka tersebut berkontribusi terhadap keseluruhan pendapatan non bunga Mandiri Syariah sebesar 20 persen. Sementara hingga akhir tahun, diprediksi kontribusi e-channel terhadap keseluruhan pendapatan non bunga Mandiri Syariah akan sebesar Rp 175 miliar.

"Per November ini Rp 170 miliar, kalau sampai akhir tahun ini kira-kira Rp 175 miliar," ujar Riko ketika memberikan paparan kepada awak media saat peluncuran Chatbot Aisyah di Jakarta, Senin (26/11/2018).

Lebih lanjut Riko menjelaskan, pendapatan non bunga Mandiri Syariah terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan akhir tahun depan, jumlah pendapatan non bunga Mandiri Syariah yang berasal dari e-channel dapat meningkat hingga 50 persen lantaran semakin sedikit nasabah yang melakukan transaksi melalui kantor cabang.

Direktur Technology & Operation Mandiri Syariah Achmad Syafii pun mengatakan, Mandiri Syariah telah mengalokasikan Rp 150 miliar untuk mengembangkan fasilitas digital banking Mandiri Syariah. Pasalnya, saat ini hanya 10 persen nasabah mereka yang melakukan transaksi di kantor cabang.

"Sekitar 30 sampai 40 persen dari total investasi akan contribute ke digital," jelas Achmad.

Achmad pun menjelaskan, hingga saat ini, sebagian besar nasabah Mandiri Syariah masih melakukan transaksi melalui ATM. Sementara untuk mobile banking baru sekitar 10 hingga 12 persen, namun angka tersebut akan terus meningkat.

"ATM masih paling besar untuk e-channel, kedua m-banking, ketiga internet banking. Untuk ATM pertumbuhannya cenderung stagnan tetapi menurun, internet banking stagnan, dan m-banking terus meningkat," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com