Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Pertamina Tekan Impor LPG

Kompas.com - 27/11/2018, 22:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meminta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengurangi kadar impor untuk menekan defisit transaksi berjalan.

Menjawab tantangan itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengaku telah menyiapkan strategi untuk mengurangi impor. Salah satunya adalah mengurangi impor LPG.

Nicke mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk mengembangkan gasifikasi batu bara di Mulut Tambang batu bara Peranap, Riau untuk menjadi dimethylether (DME) dan syntheticnatural gas (SNG).

"Itu untuk mengganti LPG, sebagian LPG kita ganti sehingga itu bisa menurunkan impor," ujar Nicke usai menghadiri acara Kompas100 CEO Forum Ke-9 di Jakarta Convention Center, Selasa (27/11/2018).

Nicke berkeyakinan pengembangan ini bisa menurunkan impor LPG sekitar 70 persen. Atas dasar itu, dia berharap pembangunan pabrik gasifikasi ini bisa segera terlaksana.

"Jadi Insyaallah awal tahun sudah mulai perencanaan proyeknya, karena kemarin kan sudah menentukan teknologi yang akan digunakan," kata Nicke.

Pabrik gasifikasi di Peranap ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2022. Pabrik ini sendiri diperkirakan mampu menghasilkan 400 ribu ton DME per tahun, dan 50 mmscfd SNG.

PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) resmi menjalin kerja sama strategis dalam hal pengembangan produk batu bara dengan Air Products and Chemicals Inc. Perusahaan berbasis di Amerika Serikat (AS) ini pada tahun 2018 mengakuisisi paten/teknologi gasifikasi batu bara Shell.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilaksanakan di Allentown, AS pada Rabu (7/11/2018) waktu setempat. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Chairman, President & CEO Air Products Seifi Ghasemi, juga disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com