Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Ekonomi, PLN Ingin Turunkan Tarif Listrik untuk Industri

Kompas.com - 28/11/2018, 06:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendukung penuh peningkatan industrialisasi di Indonesia.

Direktur Perencanaan Korporat PT PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, tarif listrik tidak berubah. Ia berharap ke depannya industri mendapat keringanan tarif listrik dalam mendukung kegiatan operasionalnya.

"Harapan kami mampu menurunkan tarifnya nanti untuk industri supaya boosting ekonominya naik," ujar Syofvi di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Syofvi mengatakan, belakangan investor menarik diri karena kondisi listrik Indonesia yang tidak stabil. Namun, PLN kini terus membuat perbaikan. Utamanya dengan program listrik 35.000 megawatt yang ditargetkan rampung awal tahun depan. Menurut dia, tarif listrik yang terjangkau akan menumbuhkan kembali minat investasi di Indonesia.

"Selain kecukupan, yang kami jaga kualitas untuk industri," kata Syofvi.

Sebab, sejumlah investor ingin kualitas kelistrikan seperti bandara. Jika listrik padam, maka akan mengganggu proses produksi.

"Jangankan padam, kedip saja mereka tidak mau," kata dia.

Syofvi mengatakan, dalam meningkatkan daya saing, PLN menjaga tarif tetap stabil seraya meningkatkan kualitasnya. Di samping itu, PLN juga mendorong pemakaian energi dalam negeri.

"Ke depannya bagaimana membangun industri pembangkitan. Ini yang kami kejar untuk target Kementerian Perindustrian," kata Syofvi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com