Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin Sebut Ada Satu Oknum yang Sebabkan B20 Tak Efektif

Kompas.com - 28/11/2018, 14:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui penerapan biodiesel 20 persen atau B20 belum bisa efektif di Indonesia. Sebenarnya, secara global, B20 sudah berhasil mengurangi sebagian impor solar.

Namun, ia mengungkap ada satu pihak yang mengimpor solar lebih besar daripada sebelum penerapan B20.

"Menariknya, ada yang impornya malah naik. Yang lain impornya turun, yang ini malah naik," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

"Tapi saya tidak mau sebut siapa," lanjut dia.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Jonan Awasi Impor Solar Pertamina, Ada Apa?

Darmin enggan menjawab lebih lanjut siapa pihak yang dimaksud, apakah dari swasta atau BUMN. Ia juga belum mengetahui alasan pihak tersebut menambah impor di tengah upaya pemerintah menekan impor dengan B20.

Darmin memastikan akan merespon temuan itu.

"Kita belum tahu kenapanya, tapi kita tahu siapa," kata Darmin.

Data Badan Pusat Statistik September 2018 menunjukkan adanya penurunan impor migas 25,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, penurunan tersebut bukan karena kebijakan B20 yang diterapkan sesuai mandatori pemerintah.

Baca juga: 2019, Indonesia Akan Konsumsi 6,2 Juta Kiloliter B20

Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, belum ada pengurangan signifikan terhadap impor diesel.

"Dengan adanya kebijakan B20 ini juga belum terlalu kelihatan karena B20 pencampuran dengan nabati ya menjadi biodiesel. Harapannya impor yang diesel bisa berkurang dengan penambahan 20 persen itu," kata Yunita.

Temuan tersebut diamini Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto. Ia mengatakan, penyaluran B20 masih mengalami kendala pendistribusian di beberapa wilayah.

Ada ada permasalahan keterlambatan pengirimannya karena persoalan ketersediaan kapal.

"Kebetulan suplainya dia tidak tiap hari, satu kapal untuk 1 bulan, ada 2, jadi tiap 2 minggu, jadi kan enggak bisa per tanggal 1 September. Nah kita minta jadwalnya kapan dia mensuplai berikutnya, sehingga badan usaha bisa menyesuaikan dicampur," sebut Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com