Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIMB Niaga: 2019, Nilai Fundamental Rupiah di Kisaran Rp 14.200-Rp 14.800

Kompas.com - 28/11/2018, 17:08 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Adrian Panggabean mengungkapkan, nilai fundamental rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tahun 2019 ada di kisaran Rp 14.200-Rp 14.800.

Perhitungan tersebut menurut Adrian, berdasarkan pada dua pendekatan yakni daya beli dan inflasi, serta lewat pendekatan perbedaan suku bunga.

“Nilai rupiah secara fundamental, pertama yakni berdasar purchasing power. Yakni dari daya beli yang bergantung dari inflasi Indonesia yang dibandingkan dengan AS. Kita lihat rerata inflasi jangka panjang selama 15 tahun terakhir," sebut dia di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Setelah menghitung dan diambil rata-ratanya, ditemukan angka perbedaan yakni 3-3,5 persen depresiasi rupiah terhadap dollar AS.

Baca juga: Faisal Basri: Rupiah Menguat Bukan karena Keringat Kita...

"Artinya tahun 2019, berdasar purchasing power Rp 14.200-Rp 14.300, around that level," tutur Andrian

Kemudian, metode kedua yakni dengan pendekatan perbedaan suku bunga antara Indonesia dan AS, dimana Adrian menyampaikan menggunakan nominal interest rate selama 5 tahun terakhir.

"Perbedaan nominal interest rate 6-7 persen, artinya selama 5 tahun terakhir depreciation rate rupiah terhadap dollar AS mungkin sekitar 6,5-7 persen," kata dia.

Berdasarkan metode ini, Adrian memproyeksi nilai fundamental rupiah tahun 2019 berada di kisaran Rp 14.800.

Namun realita di lapangan untuk nilai perdagangan rupiah biasanya diikut sertakan karena berbagai sentimen seperti keadaan global dan politik.

"Secara teknikal dengan memasukkan faktor sentimen dan faktor cross-currency movement, maka trading rate (rentang perdagangan) rupiah sekitar Rp 14.400-Rp 15.200 base on technical analysis rupiah di tahun 2019," ungkap Adrian.

Proyeksi rupiah ini juga berasal dari proyeksi rasio defisit neraca berjalan (current account deficit/ CAD) Indonesia pada 2019 sebesar 3 persen.  Hal ini menurut Adrian, ada dua penyebab yaitu impor migas dan impor kebutuhan infrastruktur.

Selain itu, kenaikan bunga acuan BI 7-DRR rate juga turut andil karena proyeksi kenaikan Fed Fund Rate (FFR) bisa sampai dua sampai tiga kali pada tahun depan. Dimana, Adrian memproyeksi kenaikan bunga acuan The Fed di semester I tahun 2019 akan terjadi dua kali dan semester II tahun 2019 sebanyak satu kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com