Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, Investor Ancang-ancang Keluar dari China

Kompas.com - 28/11/2018, 19:36 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia sedang harap-harap cemas menunggu pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Hasil pertemuan itu diharapkan bisa meredakan perang dagang.

Saat ini para investor sudah ancang-ancang untuk merelokasi industrinya dari China. Hal ini disebabkan ketentuan bea masuk tinggi oleh AS kepada produk yang berasal dari China.

"Investor di China sudah mulai mikir, 'ini kalau di China akan terus susah'," ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution saat bicara dalam seminar Proyeksi Ekonomi Indoensia 2019, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Mantan Gubenur Bank Indonesia itu menilai, hal ini adalah peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara tempat relokasi industri yang berasal dari China.

Baca juga: Jack Ma, Miliarder yang Ditarik Jadi Anggota Partai Komunis China

Namun dampak perang dagang yang cenderung positif itu belum tentu bisa didapatkan oleh Indonesia. Sebab beberapa negara Asia Tenggara lainnya juga berupaya mendapatkan 'durian runtuh' itu.

"Tinggal pertarungannya adalah kita lebih kompetitif dan menarik atau tidak dari Vietnam, Thialand dan Malaysia di Asia Tenggara. Ada satu lagi saingan yang berat yaitu India," kata Darmin.

Pemerintah kata Darmin, tidak boleh kehilangan momentum itu. Oleh karena itu, pemerintah fokus berbenah menawarkan berbagai insentif agar para investor yang berasal dari China menilai relokasi ke Indonesia.

Dua pekan lalu, pemerintah merilis paket kebijakan ekonomi XVI yang penuh insentif fiskal untuk para investor. Insentif fiskal berupa pengurangan pembayaran pajak penghasilan (PPh) Badan atau tax holiday.

Dengan skema tax holiday yang baru, investor bahwa bisa tak bayar PPh Badan hingga 20 tahun. Setelahnya, Investor masih dapat diskon PPh 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com