Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya: Pengerjaan LRT Jabodebek Sudah Tidak Mengganggu Jalan

Kompas.com - 29/11/2018, 16:27 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk memastikan proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek terus berlanjut. Menurut mereka, pemerintah hanya meminta kontraktor bergantian mengerjakan proyek yang berada di ruas Tol Jakarta-Cikampek.

Di ruas tol tersebut saat ini tengah berlangsung tiga proyek, yakni LRT Jabodebek, Tol Jakarta-Cikampek Elevated, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"LRT yang dihentikan sudah dibahas dan sudah diklarifikasi. Itu tidak dihentikan tapi ada window time yang diatur," kata Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Enthus mengaku pengerjaan proyek LRT di ruas Tol Jakarta-Cikampek saat ini sudah tak mengganggu lalu lintas. Menurut dia, pihaknya mengerjakan proyek tersebut pada malam hari.

"(Pengerjaan proyek) LRT sendiri relatif sudah tidak mengganggu jalan. Window time-nya kita start-nya jam 10 malam sampai jam 5 pagi," kata Entus.

Baca juga: Menhub: Penghentian Proyek LRT agar Pengerjaan Tidak Menumpuk di Satu Tempat

Kendati diatur waktu pengerjaannya, Enthus tetap optimis proyek tersebut akan selesai tepat waktu.

"Tidak (ada pengunduran waktu), tetap akan selesai tahun depan," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menegaskan proses pengerjaan proyek infrastruktur di area Tol Jakarta-Cikampek (Japek) akan selesai akhir 2019 mendatang. Artinya, sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

"Jadi tidak membatalkan, tidak ada pembatalan. Makanya saya nyatakan, LRT tetap selesai 2019 akhir. (Semua proyek) tetap jalan, tapi diatur nanti waktunya," kata Budi ketika ditemui di Ballroom Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).

Budi menerangkan, proyek-proyek yang tengah dikerjakan tersebut tak ada yang dihentikan atau ditunda. Akan tetapi hanya digarap secara berganti guna mengatasi kemacetan yang terjadi selama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com