Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Evaluasi Wacana Penurunan Harga BBM Non Subsidi

Kompas.com - 29/11/2018, 18:51 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) masih mengkaji terkait wacana penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi. Pemerintah berencana menurunkan harga BBM non subsidi menyusul harga minyak dunia yang terus turun.

"(Penurunan harga BBM non subsidi) masih dievaluasi dulu," ujar Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito kepada Kompas.com, Kamis (29/11/2018).

Berdasarkan laman Pertamina, saat ini untuk di Jakarta, BBM non subsidi jenis Pertalite dijual dengan harga Rp 7.800 per liter, Pertamax Rp 10.400, Pertamax Turbo Rp 12.250, Pertamax Racing Rp 42.000. Sementara Dexlite Rp 10.500, dan Pertamina Dex Rp 11.850.

Pada perdagangan hari ini Kamis (29/11/2018) hingga pukul 09.32 WIB, harga minyak jenis brent kontrak Januari 2019 naik 0,34 persen ke level 58,96 dollar AS per barrel. Di waktu yang sama, harga minyak jenis light sweet kontrak Januari 2019 menguat 0,64 persen ke level 50,61 dollar AS per barrel.

Baca juga: Faisal Basri: Siapa Pun Pemenang Pilpres, Harga BBM dan Tarif Listrik akan Naik

Wacana ini muncul pertama kali diungkapkan oleh Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto. Menurut dia, penurunan harga BBM non subsidi ini imbas turunnya harga minyak dunia.

Pihaknya telah mengumpulkan para badan usaha yang bergerak di sektor penjualan BBM. Dari pembicaraan itu, para badan usaha sepakat menurunkan harga BBM non subsidi.

Namun, Djoko belum mau mengungkapkan berapa kisaran penuruan harganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com