Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang The Fed Menaikkan Kembali Suku Bunga di Desember Menguat

Kompas.com - 30/11/2018, 09:00 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Hampir seluruh pejabat bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve sepakat pada pertemuan terakhir mereka untuk kembali meningkatkan suku bunga sesegera mungkin setidaknya di Desember.

Namun, mereka juga masih memperdebatkan kapan harus menghenatikan kenaikan lebih lanjut dan bagaimana menyampaikan rencana tersebut kepada publik.

Dalam notulensi rapat di bulan November ini menunjukkan para pembuat kebijakan menyoroti serangkaian masalah termasuk mengetatnya kondisi keuangan, risiko global, dan beberapa perlambatan di sektor-sektor yang sensitif terhadap bunga, dan dianggap mulai membebani perekonomian.

Perkiraan kenaikan suku bunga pada bulan Desember pun semakin mengerucut namun pejabat the Fed juga menunjukkan adanya perubahan di masa yang akan datang.

beberapa pejabat yang menyetujui kenaikan suku bunga lebih anjut juga menyatakan ketidakpastian tentang waktu kenaikan dan bagaimana cara mengkomunikasikan perubahan dalam pendekatan mereka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Adapun saat ini, suku bunga The Fed, feed fund rate berada di kisaran 2 persen hingga 2,25 persen setelah deleapan kali kenaikan sejak September 2017 lalu.

“Para pejabat juga berkomentar tentang bagaimana komunikasi Komite dalam pernyataan pasca pertemuan yang mungkin perlu direvisi pada pertemuan mendatang, khususnya bahasa yang mengacu pada harapan Komite untuk 'peningkatan bertahap lebih lanjut' dalam kisaran target untuk tingkat federal rate,” sebut risalah tersebut.

“Banyak peserta mengindikasikan menjadi hal yang tepat pada beberapa pertemuan mendatang untuk memulai transisi bahasa yang menempatkan penekanan lebih besar pada evaluasi data yang masuk dalam menilai prospek ekonomi dan kebijakan; perubahan semacam itu akan membantu untuk menyampaikan pendekatan fleksibel Komite dalam menanggapi perubahan keadaan ekonomi,” jelas mereka.

Pasar saham Amerika Serikat Wall Street menyambt baik rilis risalah The Fed, melanjutkan reli dimulai pada Rabu ketika Ketua Fed Jerome Powell menunjukkan perubahan arah kebijakan The Fed ke depan.

Kebutuhan akan “kenaikan tingkat bertahap lebih lanjut” yang sesuai untuk menjaga normalisasi saat ini di jalur telah menjadi pokok dari pernyataan kebijakan Fed, karena bank sentral mendorong suku bunga kembali ke tingkat yang lebih normal setelah satu dekade mendekati nol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com