Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gebrakan BRI, dari Bank "Ndeso" ke Penggaet Milenial

Kompas.com - 30/11/2018, 13:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vice President of Marketing Communication PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Prilly Savitri tak menampik BRI kerap dianggap sebagai banknya orang desa.

Banyak masyarakat desa yang menggunakan BRI sebagai tempat menyimpan uang hasil pertanian, peternakan, dan usaha lainnya di pedesaan. Selain itu, sekitar 70 persen nasabahnya di kalangan "berumur" di atas 35 tahun.

Prilly mengatakan, BRI kini mulai mengubah wajahnya. Mereka melihat generasi millenial sebagai potensi yang bisa digaet karena jumlahnya yang terbilang besar di Indonesia.

"Kita harus gemukin yang millenial di bawah 35 tahun. Memang harus shifting ke milenial sekarang," ujar Prilly di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Prilly mengatakan, secara psikografis, kebutuhan milenial berbeda dengan generasi di atas usia 35 tahun. Oleh karena, generasi millenial lebih digital savvy, maka harus dilakukan pendekatan secara digital dan memenuhi kebutuhan mereka yang terkini.

"Kita kan harus berebut kue dengan bank lain yang sudah di digital lebih awal. Maka kita sangat mendorong fitur yang berkaitan dengan milenial," kata Prilly.

Oleh karena itu, belakangan ini BRI gencar menonjolkan platform digital. Millenial erat kaitannya dengan kepraktisan dan sangat mengandalkan gadgetnya.

BRI telah mengeluarkan My QR, semacam dompet virtual di mana penggunanya bisa melakukan berbagai transaksi, kirim uang hingga pembayaran merchant, melalui ponsel pintar. BRI juga memperbanyak agen BRILink yang fungsinya menyerupai bank, di mana nasabah bisa melakukan berbagai transaksi pembayaran, bahkan tarik tunai.

Pada 2016, jumlah agen BRILink sebanyak 84.500. Tahun berikutnya, jumlahnya tumbuh pesat menjadi 279.750.

"Banyak yang merasakan sekali dampaknya, apalagi yang punya tiga sampai empat agen BRILink sampao bisa beli mobil," kata Prilly.

Selanjutnya, BRI masih akan terus memberi gebrakan inovasi baru di sektor digital. Priy mengungkap saat ini ada satu proyek digital baru yang dikembangkan BRI.

Namun, ia belum bisa menyebutkannya. Yang jelas, fitur tersebut khususnya ditujukan untuk generasi milenial.

"Kita dalam pengembangan ke sana, mudah-mudahan dalam beberapa ke depan bisa launching," kata Prilly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com