Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Ekspor Produk Petrokimia ke China

Kompas.com - 03/12/2018, 13:41 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina bersama PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) mengekspor 10.000 metrik ton (MT) produk petrokimia Paraxylene ke China.

Ekspor perdana produk paraxylene Pertamina dan TPPI dilakukan seiring dengan tingkat produksi kilang TPPI yang kini telah mencapai 67 ton per jam.

"Operasionalnya produk kami sudah mencapai 67 ton per jam. Bisa secara kontinu menghasilkan Paraxylene sebanyak 70 ton Paraxylene tiap jam sehingga selama sebulan sudah bisa memproduksi Paraxylene sebanyak 50.000 metrik ton. Oleh karena itu Pertamina menyalurkan ke domestik maupun luar negeri,” ujar GM PT TPPI Tuban Sugeng Hermanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/12/2018).

Sugeng menambahkan, produksi Paraxylene ini sudah melampaui kebutuhan di pasar domestik, sehingga kelebihan produksi dapat diekspor ke luar negeri.

Baca juga: Kenapa China Bisa Menghasilkan Banyak Miliarder?

Sementara itu, Manager Aromatic Olefin Pertamina Darius Darwis menambahkan, ekspor Paraxylene ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar regional khususnya di China. Ke depan, perseroan akan terus mengembangkan ekspor petrokimia.

"Pertamina dan TPPI akan melaksanakan tender untuk mencari pembeli terbaik, dengan volume sesuai rencana produksi TPPI,” kata Darius.

Paraxylene adalah bahan baku utama untuk memproduksi PTA (purified terephthalic acid). Paraxylene merupakan hasil produksi kilang petrokimia yang diproduksi dari bahan kondensat atau naptha. Hasil Paraxylene sebagian besar berupa PTA yang menjadi komponen penting dalam industri tekstil.

Selain itu paraxylene juga dapat diproses menjadi PET sebagai komponen utama bahan baku kemasan makanan dan minuman karena sifatnya tidak beracun. Paraxylene juga memiliki produk turunan yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari seperti, tempat (casing) telepon genggam, dashboard pada kendaraan, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com