Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Keuntungan Tol Bocimi hingga China Penghasil Miliarder

Kompas.com - 04/12/2018, 05:44 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Dinanti Bertahun-tahun, Ini 4 Keuntungan Beroperasinya Tol Bocimi

Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 1 Ciawi-Cigombong akhirnya diresmikan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (1/12/2018) lalu.

Tol Bocimi ini telah lama ditunggu-tunggu masyarakat Jabodetabek, khususnya yang ingin bepergian ke Sukabumi. Pasalnya, setelah penetapan lelang Tol Bocimi tahun 1997, proyek ini mangkrak.

Hal itu karena proses pembebasan lahan yang sulit. Tak hanya itu, kepemilikan saham PT Trans Jabar Tol selaku pengelola jalan tol ini juga berpindah-pindah, mulai dari konsorsium Bukaka Teknik Utama, Bakrie Group, hingga MNC Group.

Karena tak kunjung menunjukkan perkembangan signifikan, pada 2015, Jokowi memerintahkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya, Waskita Toll Road, mengambil alih proyek ini.

Baca selengkapnya: 4 Keuntungan Beroperasinya Tol Bocimi

2. Kenapa China Bisa Menghasilkan Banyak Miliarder?

Wealth-X, sebuah perusahaan riset yang berfokus pada kekayaan, mengatakan, 338 orang atau 12 persen dari 2.754 miliarder di dunia berasal dari China. Jumlah ini merupakan posisi kedua setelah Amerika Serikat yang mempunyai 680 orang (25 persen) orang kaya di dunia.

Sementara dari daftar 500 orang terkaya di dunia Bloomberg Billionaires Index, 38 di antaranya berasal dari China. Adapun UBS Group AG menyebutkan setiap dua hari terdapat satu miliarder baru di China.

Di sisi lain, Jack Ma, orang terkaya di China dan juga CEO Alibaba yang mempunyai kekayaan 38,5 miliar dollar AS, secara resmi menjadi anggota dari Partai Komunis China (PKC).

Baca selengkapnya: Kenapa China Bisa Menghasilkan Banyak Miliarder?

3. Ini 10 BUMN dengan Utang Terbesar, Ada yang Tembus Rp 1.000 Triliun

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) menghadap Komisi VI DPR untuk menggelar rapat kerja, Senin (3/11/2018). Rapat kali ini membahas utang-utang perusahaan pelat merah tersebut hingga kuartal III 2018.

Saat memberikan penjelasan, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengungkap daftar 10 BUMN dengan utang terbesar.

"Dari top 10 ini dapat disimpulkan bahwa kesanggupan BUMN membayar utang aman," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com