Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Kebutuhan Daging Sapi Diperkirakan Naik 5-10 Persen

Kompas.com - 04/12/2018, 13:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan daging sapi diperkirakan akan naik 5-10 persen di akhir tahun. Kenaikan permintaan ini disebabkan di akhir tahun masyarakat kerap menggelar berbagai acara dan juga memasuki musim libur Natal dan Tahun Naru. 

"Trennya (di akhir tahun) permintaan akan naik tidak lebih dari 5-10 persen. Kalau harga tidak berubah," ujar Asnawi, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi, Senin (3/12/2018).

Asnawi bilang, untuk menjaga stabilitas harga daging agar tak melonjak, pemerintah perlu memastikan pasokan lancar. 

Menurutnya, saat ini kebutuhan daging sapi di Jakarta sekitar 400 ekor per hari. Sehingga jika di akhir bulan Desember naik 5-10 persen maka ada jumlah sapi yang di potong antara 420 - 440 ekor.

Baca juga: Mentan: Peternak Lokal akan Penuhi Kebutuhan Daging Sapi dalam Negeri

"Nantinya naik permintaan untuk kebutuhan natal dan tahun baru. Selain itu Desember kan musim libur, banyak orang yang mengadakan khitan, dan acara-acara. Banyak orang tua yang melakukan resepsi pernikahan. Itu juga permintaannya lumayan," tambahnya.

Asnawi bilang, kebutuhan daging sapi ini dipenuhi dari sapi lokal maupun sapi eks impor. Sapi lokal atau daging lokal itu adalah sapi yang berasal dari sapi-sapi di daerah. Seperti Bali, Kupang, Lampung Aceh, Pasundan.

"Nah kalau bicara daging sapi lokal, ini contohnya seperti sapi onggol dari Sumba, yang dibudidayakan di Jawa," jelasnya.

Sedangkan sapi eks impor adalah sapi bakalan impor yang penggemukannya dilakukan di Indonesia. 

Menurut Asnawi, sapi impor masih dibutuhkan saat ini lantaran stok daging sapi yang ada dinilai tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri. 

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Akhir tahun, kebutuhan daging sapi diperkirakan naik 5%-10%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com