Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat, Dow Jones Merosot 800 Poin

Kompas.com - 05/12/2018, 06:45 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham di pasar saham Amerika Serikat, Wall Street, terkoreksi tajam pada perdagangan Selasa (4/12/2018) atau Rabu (5/12/2018) waktu setempat lantaran fenomena di pasar obligasi yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Dikutip dari CNBC, investor juga masih mengalami kekhawatiran terakit kelanjutan kondisi perdagangan Amerika Serikat yang masih belum jelas juga memengaruhi kinerja Wall Street.

Indeks Dow Jones Industrial Avarage ditutup anjlok 799,36 poin atau 3,1 persen menjadi 25.027,07. Bahkan pada posisi terendahnya hari itu, Dow Jones terkoreksi tajam melebihi 800 poin.

Sementara itu indeks S&P 500 terkoreksi 3,2 persen menjadi 2.700,6. Indeks ini ditutup merosot melebihi rata-rata sebesar lebih dari 200 poin. Adapun indeks Nasdaq Composite juga terkoreksi tajam sebesar 3,8 persen menjadi 7.158,43.

Saham sektor finansial menunjukkan kinerja terburuknya hari itu dengan anjlok hingga 4,4 persen. Sementara sektor volume perdagangan di Wall Street pun meningkat di luar kebiasan. Tajamnya koreksi pada Wall Street disebabka imbal hasil tiga tahun obligasi pemerintah Amerika Serikat, Treasury, melampaui yield imbal hasil lima tahun pada Senin (3/12/2018).

Ketika inversi terjadi pada imbal hasil obligasi, atau imbal hasil jangka pendek melampaui imbal hasil jangka panjang, bisa menjadi indikasi dari resesi, meskipun dampaknya baru akan terlihat bertahun setelah sinyal ini muncul.

Walaupun demikian, banyak investor yang masih percaya inversi belum terjadi selama imbal hasil treasury 2 tahun masih berada jauh dari Treasury 10 tahun.

Selain itu, harga saham di Wall Street pun mulai berguguran ketika CEO Doubleline Capital JEffrey Gundlach melakukan wawancara dengan Reuters dan mengatakan inversi di pasar obligasi merupakan sinyal melemahnya ekonomi.

Faktor lainnya adalah keraguan tentang kesepakatan permanen antara AS dan China pun merayap ke dalam benak investor.

AS dan China sepakat pada akhir pekan untuk menunda tarif tambahan pada barang satu sama lain pada tanggal 1 Januari, untuk memungkinkan pembicaraan perdagangan berlanjut. Berita tersebut mendorong harga saham melonjak pada hari Senin, dengan Dow Jones meningkat lebih dari 300 poin.

Tetapi perbedaan tentang kapan gencatan senjata akan dimulai menyebabkan kebingungan. Penasihat ekonomi Presiden Donald Trump, Larry Kudlow, mengatakan kepada wartawan pada hari Senin gencatan senjata akan mulai dari 1 Januari, Gedung Putih kemudian mengeluarkan pernyataan yang dikoreksi mengatakan bahwa periode gencatan senjata 90-hari akan dimulai pada 1 Desember.

Selain itu, rangkaian tweet Trump kembali memunculkan kekhawatiran investor karena memunculkan berbagai spekulasi terkait perang dagang.

"Namun, jika itu (kesepakatan) tidak memungkinkan, ingat aku adalah tariff man," ujar Trump dalam akun twitternya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com