Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Bandung-Jakarta Dongkrak Pertumbuhan Kinerja KAI Daop 2

Kompas.com - 06/12/2018, 14:25 WIB
Reni Susanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com – Kereta Argo Parahyangan yang melayani relasi Bandung-Jakarta (PP) menggenjot pertumbuhan kinerja PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung tahun ini.

“Kinerja kami sudah melampaui target 102 persen. Sampai akhir bulan, kami perkirakan sampai akhir tahun ini 108 persen,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus, Kamis (6/12/2018).

Joni menjelaskan, kontribusi terbesar berasal dari angkutan penumpang sebesar 80 persen dengan peningkatan mencapai dua kali lipat. Adapun sisanya berasal dari bisnis non penumpang seperti penyewaan.

Angkutan penumpang terbesar diperoleh dari Argo Parahyangan. Sebelumnya, kereta Bandung-Jakarta (PP) itu hanya melakukan 8 perjalanan, namun kemudian dinaikkan 12 perjalanan dan kini menjadi 17 perjalanan.

Baca juga: Permintaan Tinggi, KAI Bahas Penambahan Gerbong Kereta Jakarta-Bandung

Joni menjelaskan, okupansi Argo Parahyangan pada hari kerja (weekday) rata-rata 80-90 persen, sedangkan pada akhir pekan (weekend) mencapai 100 persen.

“Pak Kadaop sedang melobi ke atas untuk penambahan,” ungkapnya.

Penambahan yang dimaksud berupa pemaksimalam gerbong. Saat ini, lokomotif rata-rata menarik 8 gerbong, masih bisa dimaksimalkan menjadi 12 gerbong.

Baca juga: Ada Kereta Anjlok, Perjalanan KA Bandung-Jakarta Telat 3 Jam Lebih

Selain itu, masih ada slot kosong pada pukul 09.00-10.30 WIB. Slot ini masih bisa digunakan untuk pemberangkatan dari Bandung.

“Kalau melihat sekarang, yang membutuhkan (penambahan) Argo Parahyangan,” ungkapnya.

Sebab, permintaan Bandung-Jakarta ataupun sebaliknya terbilang tinggi. Salah satunya, disebabkan kemacetan di jalan tol, sehingga masyarakat mencari alternatif perjalanan yang bebas macet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com