Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal Tak Nyaman Dialami Rombongan Sri Mulyani di KTT G20 Argentina

Kompas.com - 06/12/2018, 16:22 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 Ekonomi Utama (G20) 2018 di Buenos Aires, Argentina, sudah berlangsung beberapa hari lalu, tepatnya pada 30 November hingga 1 Desember 2018.

Indonesia menjadi salah satu peserta sebagai negara yang masuk G20. Sejumlah pihak yang berangkat mewakili Indonesia antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Namun, ada kejadian yang dianggap tidak nyaman yang dialami rombongan Sri Mulyani selama berada di Argentina untuk mengikuti acara ini.

Beberapa di antaranya diceritakan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Nufransa Wira Sakti melalui unggahan Instagram miliknya, @frans1108.

Baca juga: Sri Mulyani: Kekompakan Negara G20 seperti Menguap..

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Nufransa menjelaskan, setidaknya ada tiga hal kurang menyenangkan yang dialami oleh rombongan kementeriannya saat menghadiri KTT G20 Buenos Aires kemarin.

Menteri belum terdaftar tamu VVIP

Saat tiba di Bandara Internasional Ministro Pistarini, Senin (26/11/2018), nama Sri Mulyani belum terdaftar.

Sri Mulyani yang pernah menjabat sebagai direktur pelaksana Bank Dunia ini harus menunggu petugas melakukan konfirmasi kepada panitia sebelum akhirnya diperbolehkan melalui jalur VVIP.

"Saat masuk bandara, nama Menkeu (Sri Mulyani) belum tercatat dalam daftar sebagai pimpinan delegasi sehingga harus menunggu konfirmasi untuk dapat masuk jalur VVIP," tulis Nufransa dalam akun Instagram.

Pengalihan jalan

Hari selanjutnya, rombongan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sedang melaju menuju acara seminar dengan pengawalan mobil polisi harus memutar arah. Ini disebabkan adanya barikade yang menyebabkan jalanan tidak bisa dilalui.

“Waktu rombongan Menkeu yang dikawal satu mobil polisi ternyata harus memutar balik karena jalan yang akan dilewati sudah ditutup barikade dan sang pengawal tidak terinformasi,” ujar Nufrasna dalam unggahannya.

Saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (6/12/2018) siang, ia menyebut adanya kemungkinan koordinasi yang buruk di kalangan polisi pengawal.

"Sepertinya tidak ada koordinasi di antara polisinya," kata Nufransa.

Baca juga: Pulang dari KTT G20, Sri Mulyani Bersyukur Rasio Utang RI Terjaga

Lift mati

Kejadian ketiga adalah lift yang mati di gedung tempat seminar berlangsung. Hal ini menyebabkan sedikit banyak perubahan acara.

Lift yang mati menyebabkan acara yang semestinya dilaksanakan di lantai 9 dipindahkan ke ruang theatre yang ada di basement karena Presiden Argentina akan hadir memberi sambutan.

“Semua peserta seminar termasuk moderator Queen Maxima dan panelis Presiden World Bank serta Menkeu harus turun ke ruangan theater di basement menggunakan tangga dan eskalator," tulis Nufransa dalam keterangan yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com