Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Pekerjaan yang Akan Jadi "Most Wanted" Perusahaan

Kompas.com - 07/12/2018, 08:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan zaman dan teknologi menuntut dunia profesi memiliki keterampilan yang berdaya saing dalam pekerjaan. Kebutuhan perusahaan akan tenaga terampil juga akan bergeser.

Selama ini, bidang yang berkatan dengan sales dan marketing menjadi pekerjaan yang sulit direkrut di Indonesia. Perusahaan butuh orang-orang memiliki kemampuan yang baik untuk memasarkan produk mereka.

Namun, pada tahun depan, diprediksi akan ada jenis pekerjaan baru yang akan diburu perusahaan untuk direkrut.

Career Business Leader Mercer Indonesia Astrid Suryapranata mengatakan, ke depannya, perusahaan lebih banyak butuh keahlian di bidang digital dan analisis data.

Baca juga: Ini Pekerjaan yang Akan Tumbuh serta Menyusut di Asia Tenggara

"Sekarang perusahaan sudah mulai mencari posisi kayak data analysis, business intelligent, digital marketing, IT system software, programming, application developer, ini yang dicari-cari," ujar Astrid di Jakarta, Kamis (6/12/2018).

Tahun ini pekerjaan tersebut belum menjadi yang paling diinginkan perusahaan karena kebutuhannya belum banyak. Baru beberapa perusahaan yang merekrut banyak tenaga mereka.

"Tapi next ini akan jadi job yang akan sulit direkrut karena jumlah talent-nya sangat terbatas," kata Astrid.

Baca juga: Disrupsi Teknologi, Ini Beberapa Sektor Pekerjaan yang Akan Menyusut

Setelah bicara Indonesia, kini bicara pekerjaan apa yang paling susah direkrut perusahaan di dunia. Pada 2025, diprediksi ada 8 pekerjaan yang paling banyak dan cukup sulit dicari perusahaan.

Pekerjaan tersebut meliputi Senior Manager and Executive, hubungan regulator dan pemerintah, analisis data, arsitek dan engineering, desainer produk, sales specialist, komputer dan matematika, serta HR dan pengembangan organisasi.

Sementara untuk masa depan pekerjaan di level eksekutif, pekerjaan yang paling dicari saat ini tetap ada seperti direktur keuangan, kepala pemasaran, dan presiden direktur.

Ke depannya, pekerjaan level eksekutif yang juga dicari-cari adalah analisis intelijen data bisnis, analisis penjualan dan efektivitasnya, strategi digital, teknologi digital marketing, dan eksekutif optimalisasi industri manufaktur.

"Pekerjaan tersebut sudah mulai muncul tahun ini," kata Astrid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com