Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barang Milik Negara akan Diasuransikan

Kompas.com - 07/12/2018, 16:30 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (BMN DJKN) Encep Sudarwan, mengungkapkan akan mengasuransikan barang milik negara (BMN). Hal ini untuk mengamankan aset-aset negara.

"Akan kami teliti yang bisa diasuransikan. Kan tidak semua (bisa) diasuransikan. Teliti dulu," ungkap Encep kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).

Encep menjelaskan, pihaknya terlebih dahulu meneliti dan menelaah BMN apa saja yang bisa diasuransikan. Apalagi, lembaganya belum pernah mengasuransikan aset BMN.

"(Kita) teliti dulu, tahun depan pilot project asuransi BMN yang ada di Kemenkeu (Kementerian Keuagan). Karena kita belum pernah lakukan, coba dulu yang di Kemenkeu," sebutnya.

Disebutkan Encep, rencana ini akan diterapkan tahun depan sembari terus meneliti jenis BMN yang ada diasuransikan.

Adapun BMN yang berada di Kemenkeu yang bakal diasuransikan meliputi gedung pelayanan, gedung kantor, gedung sekolah, dan bangunan-bangunan Kemenkeu.

"(Total aset) kurang lebih Rp 11,5 triliun. Untuk konsorsium, itu nanti perusahana asuransi yang melakukan," terangnya.

Ia menambahkan, saat ini nilai yang dimiliki BMN sebesar Rp 4.190 triliun dan diprediksi akan naik menjadi Rp 5.700 triliun setelah dilakukan revaluasi.

"Revaluasi BMN sudah selesai, sekarang sedang diaudit oleh BPK. Jadi akhir Desember ini BPK selesai melakukan audit. Mudah-mudahan bagus hasilnya," tutupnya.

Setelah diaudit oleh BPK, nilai aset BMN baru akan diketahui dengan pasti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com