Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Jumlah Desa Tertinggal Berkurang 6.518 Desa

Kompas.com - 10/12/2018, 13:37 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah desa dengan status tertinggal telah berkurang. Hal ini berdasarkan data Potensi Desa (Podes) 2018 yang dirilis BPS.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, jumlah desa tertinggal berkurang 6.518 desa. Meski demikian, Suhariyanto tak menjelaskan jumlah awal desa tertinggal.

Menurut dia, menyusunan laporan Podes berlangsung pada Mei 2018 yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Pandataan dilakukan terhadap seluruh desa, nagari, kelurahan, unit permukiman transmigrasi (UPT), dan satuan pemukiman transmigrasi (SPT).

"Dari data Podes 2014 ke 2018, bahwa desa tertinggal berkurang sebesar 6.518. Artinya, berbagai pembangunan yang dilakukan di desa mampu mengurangi desa tertinggal," kata Suhariyanto dalam  di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).

Baca juga: Menteri Desa: Hampir 10.000 Desa Tertinggal Naik Status jadi Desa Berkembang

Ia menyebutkan, jumlah desa tertinggal yang berhasil dikurangi ini melampaui target pemerintah dalam RPJMN 2015-2019, yakni sebanyak 5.000 desa tertinggal. Selain itu, target penambahan desa mandiri juga melewati target, yakni 2.000 desa.

"Ini sebuah capaian yang kita patut apresiasi dan ke depan kita perlu menelisik berbagai persoalan yang masih ada di desa. Kita harapkan jumlah desa mandiri terus meningkat dan desa tertinggal semakin menipis," ujarnya.

Dia menambahkan, data Pondes yang dikumpulkan BPS sebanyak tiga kali dalam 10 tahun. BPS mendatangi seluruh wilayah administrasi terendah setingkat desa dan kelurahan secara sensus, bukan dengan mengumpulkan sampel yang diperoleh dari lapangan.

"Podes ini bentuk dukungan BPS kepada pemerintah," tambahnya.

Baca juga: Mendes PDTT Optimistis Tingkatkan 15.000 Desa Tertinggal

Pada Podes 2018 terdapat Indeks Pembangunan Desa (IPD) yang merupakan satuan untuk menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan tiga status, yaitu tertinggal, berkembang, dan mandiri. Melalui Podes 2018, lalu dikategorikan IPD menjadi tiga dan diperoh data desa tertinggal sebanyak 14.461 desa (19,17 persen), desa berkembang sebanyak 55.369 desa (73,4 persen), dan desa mandiri sebanyak 5.606 desa (7,43 persen).   

Meskipun dapat mengurangi jumlah desa tertinggal, Kecuk menuturkan, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah. Sebab, pengurangan ini terbilang tidak merata dan masih banyak desa tertinggal di wilayah Papua, Maluku, dan Kalimantan.

"Tentunya ini kita perlu pikirkan. Masalah besar dibsana lebih ke masalah geografis di Papua misalnya sangat sulit untuk dicapai," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com