Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persentase Desa Tertinggal Tertinggi Berada di Papua dan Papua Barat

Kompas.com - 10/12/2018, 16:20 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tahun ini jumlah desa tertinggal sudah banyak berkurang jika dibandingkan pada 2014 lalu.

Ini diketahui setelah BPS melakasankan pendataan dan merilis data Potensi Desa (Podes) 2018. Hasilnya, sebanyak 6.518 desa tertinggal berkurang sejak 2014 lalu.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, berkurangnya jumlah desa tertinggal di Indonesia sangat signifikan. Ini merupakan salah salah satu dampak adanya dana desa yang dikucurkan pemerintah.

"Ini sebuah capaian yang kita patut apresiasi dan ke depan kita perlu menelisik berbagai persoalan yang masih ada di desa. Kita harapkan jumlah desa mandiri terus meningkat dan desa tertinggal semakin menipis," kata Suhariyanto dalam rilisnya di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).

Kecuk menjelaskan, meskipun terjadi pengurangan desa tertinggal, namun sebarannya tak merata di semua wilayah Indonesia. Masih terjadi ketimpangan antara pulau Jawa dengan kawan timur seperti Papua, dan sekitarnya.

"Kita masih punya PR (pekerjaan rumah). Penyebaran desa tertinggal ini perlu menjadi pertahatian kita. Bahwa desa tertinggal paling banyak berada Papua, Maluku, dan Kalimantan," sebutnya.

Menurutnya, alasan mendasar wilayah timur Indonesia sulit berkembang karena letaknya yang sulit jangkau. Selain itu, sarana dan infrastruktur di sana juga belum memadai sehingga akses lebih terbatas.

"Ini perlu kita pikirkan. Kita tahu persoalan besar yang dihadipi di sana lebih pada masalah geografis. Dimana, desa-desa di Papua atau Papua Barat misalnya sangat sulit untuk dijangkau. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kita," ujarnya.

Adapun persentase desa tertinggal di wilayah itu masingg-masing Papua 87, 42 persen, Papua Barat 82,03 persen, Maluku Utara 37,90 persen, dan Maluku 46,42 persen.

"Pembangunan untuk wilayah Indonesia timur dikedepankan. Karena kalau tidak, bagaimana mungkin kita membantu saudara-saudara kita di Indonesia Timur," sambung Kecuk.

Podes berlangsung pada Mei 2018 yang dilakukan seluruh wilayah Indonesia. Pandataan dilakukan terhadap seluruh desa, nagari, kelurahan, Unit Permukiman Transmigrasi (UPT), dan Satuan Pemukiman Transmigrasi (SPT).

Pada Podes 2018, terdapat Indeks Pembangunan Desa (IPD) yang merupakan satuan untuk menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan tiga status. Yaitu tertinggal, berkembang, dan mandiri.

Secara umum, pengkatagorian IPD diketahui bawha desa tertinggal sebanyak 14.461 desa (19,17 persen), desa berkembang sebanyak 55.369 desa (73,4 persen), dan desa mandiri sebanyak 5.606 desa (7,43 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com