Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Sejumlah Produk iPhone Dilarang Dijual di China

Kompas.com - 12/12/2018, 06:47 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perang dagang antara China dan Amerika Serikat semakin memanas. Setelah petinggi Huawei ditangkap otoritas Kanada atas permintaan AS, kini China melakukan balasan.

Kabar terbaru, pengadilan China memenangkan gugatan Qualcomm terhadap Apple, sehingga sejumlah produk Apple dilarang dijual di China. Berita ini menjadi terpopuler sepanjang hari kemarin, Selasa (11/12/2018).

Berita lainnya adalah mengenai Garuda Indonesia yang menjadi maskapai paling tepat waktu. Berikut adalah berita terpopuler sepanjang hari kemarin: 

1. Apple Kalah Sengketa, Sejumlah Seri iPhone Dilarang Dijual di China

Pengadilan China telah memenangkan gugatan Qualcomm terhadap Apple. Berdasarkan pernyataan dari pihak Qualcomm, pengadilan telah melarang penjualan hampir seluruh seri iPhone di China. Namun, dikutip dari CNBC, Apple membantah larangan tersebut dan mengatakan larangan hanya berlaku untuk iPhone dengan sistem operasi lama. Selengkapnya baca di sini

2. Menanti Bandara Soekarno-Hatta II...

Terminal III Bandara Soekarno-Hatta memang sangat membantu perusahaan aviasi dan konsumen transportasi udara nasional yang selama ini terkerangkeng di Terminal I dan II Soekarno-Hatta. Sebelum itu, volume penerbangan cukup ramping, antrean pesawat jelang take off pun sangat panjang bak ular. Belum lagi penampakan bandara dan berbagai jenis layanan yang rasanya kurang mampu merepresentasikan negara Indonesia yang besar ini. Selengkapnya baca di sini

3. Lagi, Garuda Indonesia Menjadi Maskapai Paling Tepat Waktu di Asia Pasifik

Garuda Indonesia kembali menyabet gelar sebagai maskapai paling tepat waktu diantara negara-negara Asia Tenggara bulan November 2018 berdasar pada OTP independen OAG (Official Airline Guide) Flightview November 2018. Melansir dari laporan tersebut, Garuda Indonesia meraih jumlah poin sebesar 91,6 persen ketepatan waktu dengan jumlah penerbangan 18.080 flight. Selengkapnya baca di sini

4. Perang Dagang, Perusahaan di AS Harus Rogoh Kocek Lebih Dalam

Biaya yang dikeluarkan perusahaan Amerika Serikat meningkat seiring perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Laporan Tariffs Hurt the Heartland, grup perdagangan pro-bebas, dan firma riset The Trade Partnership, menyebut bahwa pada bulan Oktober 2018, perusahaan-perusahaan AS harus merogoh koceknya sebesar 6,2 miliar dollar AS untuk membayar tarif yang dikenakan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang impor dari China. Selengkapnya baca di sini

5. Perang Bunga Deposito Makin Sengit

Perebutan dana perbankan di pasar semakin sengit. Tak sedikit pula perbankan yang agresif menaikkan tingkat bunga deposito guna mengamankan likuiditas jelang akhir tahun 2018. Namun perang bunga deposito kini mulai mengarah ke tidak sehat. Seperti dilansir Kontan.co.id , seorang bankir menyebut bunga deposito special rate di pasar sudah mulai di luar kendali. Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com