Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut The Fed Tak Perlu Naikkan Suku Bunga pada Bulan Ini

Kompas.com - 12/12/2018, 14:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan adalah sebuah kesalahan apabila bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunganya pada bulan ini.

The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan depan untuk memutuskan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate.

"Saya rasa itu adalah hal yang bodoh, tapi saya bisa berkata apa?" kata Trump seperti dikutip dari CNBC, Rabu (12/12/2018).

Menurut Trump, dirinya membutuhkan fleksibilitas suku bunga yang lebih rendah untuk mendukung ekspansi ekonomi AS. Ini sejalan dengan perang dagang dengan China dan potensi dengan negara-negara lainnya.

Baca juga: Peluang The Fed Menaikkan Kembali Suku Bunga di Desember Menguat

"Anda harus memahami, kita melawan perang dagang dan kita menang. Akan tetapi, saya butuh dukungan juga," sebut Trump.

Awal tahun ini, Trump menunjuk Jerome Powell sebagai pimpinan The Fed. Namun, ia berulang kali mengkritik Powell lantaran keputusannya menaikkan suku bunga acuan. 

Meski memuji Powell, namun Trump tidak berhenti mengkritik kebijakan pengganti Janet Yellen tersebut.

"Saya rasa ia orang yang baik. Saya pikir ia mencoba melakukan apa yang menurutnya terbaik. Saya tidak setuju dengan dia. Saya rasa ia terlalu agresif," ungkap Trump.

Baca juga: Ekonomi AS Menguat, The Fed Tetap Akan Naikkan Suku Bunga

Ketika ditanya tentang kemungkinan AS masuk ke jurang resesi pada tahun 2020, sejalan dengan keputusannya untuk maju kembali dalam pemilihan presiden tahun 2020, Trump mengungkapkan ada beberapa faktor di dunia yang dapat berdampak pada ekonomi AS. Ini termasuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan ketidakstabilan politik di Perancis.

"Apakah kita akan mengalami resesi? Menurut saya, kita dalam kondisi yang baik. Perusahaan-perusahaan kita dalam kondisi baik. Jika saja The Fed akan bertindak masuk akal dan rasional," tutur Trump.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com