Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Mungkin 86 Persen Penduduk Indonesia Mengonsumsi yang Haram..."

Kompas.com - 12/12/2018, 15:01 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) sedang menghitung kontribusi perekonomian syariah terhadap porduk domestik bruto (PDB).

Kepala Departemen Ekonomi Syariah Anwar Basori mengatakan, perhitungan tersebut dilakukan lantaran selama ini kinerja industri keuangan dan ekonomi syariah hanya berlandaskan pada pertumbuhan pembiayaan saja. Sehingga, berbagai indikator pertumbuhan ekonomi syariah perlu dihitung ulang.

"Kalau kita bicara pembiayaan ekonomi (syariah) itu bukan hanya itu saja (pembiayaan melalui bank), karena enggak pernah diitung ulang namanya equity, return eaerning, enggak pernah dihitung, indikatornya harus kita perhitungkan," ujar Anwar dalam konferensi pers  Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Surabaya, Rabu (11/12/2018).

Anwar pun memaparkan, saat ini BI berkerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sedang mengkaji metode menghitung PDB syariah. Sebab selama ini, kontribusi ekonomi syariah belum diperhitungkan di dalam PDB.

Baca juga: Maruf Amin Yakin Pertumbuhan Ekonomi Syariah Semakin Pesat

"Karena dalam PDB ada ekonomi kreatif dan sebagainya, seharusnya PDB syariah dihitung karena di sisi konsumsi tidak mungkin 86 persen penduduk Indonesia mengonsumsi yang haram," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan, pertumbuhan pangsa pasar industri keuangan syariah di tahun 2018 ini telah mencapai 8 persen setelah sempat mandeg di level 5 persen beberapa tahun belakangan.

Dia menargetkan, hingga tahun 2023 mendatang, pangsa pasar industri keuangan syariah dapat mencapai 20 persen.

"Market share dulu mentok di 5 persen, tetapi dengan berbagai pengembangan ekonomi syariah di luar perbankan dengan penerbitan sukuk dan lain-lain, bisa mulai menyentuh 8 persen tahun ini," ujar Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com