Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Paus Fransiskus, Menteri Susi Harapkan Dukungan Vatikan

Kompas.com - 13/12/2018, 06:08 WIB
Wartawan Kompas TV Rosianna Silalahi,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

ROMA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Rabu (12/12/2018) waktu setempat. Pertemuan ini atas undangan tahta suci Vatikan setelah Paus Fransiskus memberi pesan di acara Bali Ocean Conference, akhir Oktober 2018 lalu.

Paus Fransiskus menyadari adanya kejahatan kemanusiaan yang terjadi di praktik illegal fishing. Perbudakan dan perdagangan manusia adalah praktik nyata yang terjadi di industri perikanan tangkap ilegal.

Menteri Susi yang menjadi bagian dari tokoh-tokoh dari berbagai negara yang ditemui Paus Fransiskus menyatakan sangat berterima kasih atas seruan Paus tentang pentingnya menjaga menjaga laut  sebagai bagian dari menghormati kemanusiaan.

Susi berharap seruan Paus ini menjadi perhatian para pemimpin dunia untuk menghilangkan kejahatan kemanusiaan yang terjadi di laut.

Baca juga: Susi: Indonesia Penyumbang Sampah di Laut Terbanyak Kedua di Dunia

“Saya sangat berharap dukungan Vatikan terus-menerus untuk membebaskan laut dari segala bentuk praktik kejahatan.  Laut sering menjadi tempat di mana  kejahatan kemanusiaan berlangsung terus-menerus dan sering terjadi pembiaran bersamaan dengan praktek illegal fishing,” kata Susi.

Sebelumnya Tahta Suci sudah mengeluarkan ensiklik Paus Fransiskus berjudul Laudato Si: On Care for Our Common Home (Terpujilah Tuhan: Memelihara Bumi sebagai Rumah Kita Bersama) tahun 2015 lalu , sebuah pemikiran tentang ekologi yang dipikirkan secara serius oleh Paus Fransiskus.

Pesan itu menyuarakan argumentasi teologinya tentang pentingnya mengatasi perubahan iklim dan lingkungan hidup. Paus mengingatkan bahwa banyak kerusakan alam akibat prilaku buruk manusia pada lingkungan.

Setiap tindakan manusia pada lingkungan haruslah memperhatikan hak-hak kaum miskin dan kurang mampu.

Ensiklik tersebut merupakan kritik ekonomi dan panggilan untuk menjaga lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com