Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Syariah Berpotensi Merekah pada Tahun Depan

Kompas.com - 13/12/2018, 11:07 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham Jakarta Islamic Indeks (JII) diyakini punya prospek positif di 2019. Meski begitu, sepanjang 2018 indeks syariah ini terkoreksi 12,22 persen secara year to date (ytd) ke level 672,56 pada Rabu (12/12/2018). Penurunan tersebut jauh lebih rendah dari indeks LQ45 yang turun 10,20 persen ytd.

Sepanjang tahun ini, JII terkoreksi lantaran tergerus pergerakan sejumlah emiten barang konsumsi. Namun untuk tahun depan, sektor konsumsi, telekomunikasi, dan konstruksi dinilai masih akan menjadi penggerak utama JII pada tahun depan.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (13/12/2018), analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, sepanjang 2018 saham telekomunikasi dan sektor infrastruktur menjadi pemberat indeks JII melaju ke zona hijau. Namun, sektor pertambangan dan industri dasar mampu menopang JII untuk tidak tergerus lebih dalam.

"Namun, kalau dilihat dalam dua bulan terakhir, beberapa sektor mulai meningkat, seperti sektor konstruksi dan infrastruktur," kata Aditya, Rabu (12/12/2018).

Faktor penopang lainnya adalah kenaikan saham anggota JII, seperti saham PT Charoen Phokphand Tbk (CPIN) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Secara histori, sektor konsumsi juga membaik dengan melihat kinerja emiten yang sudah menyentuh level terendah.

Saham pilihan

Kabar baiknya, tahun depan, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah dan PT Bank Mandiri Syariah (BSM) akan melantai di bursa.

"Kalau tahun depan indeks syariah bertambah dari sektor perbankan, ini bisa jadi peluang," kata Aditya. Beberapa saham pilihan yang sudah masuk dalam jajaran JII adalah UNVR, INDF, EXCL, TLKM, PTPP, dan WSKT.

Sementara analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memilih, SCMA, TLKM, UNTR, INDF, ASII, dan BSDE. Beberapa saham tersebut dianggap menarik lantaran masih menunjukkan kinerja yang baik dan telah terdiskon cukup besar.

"Akhir tahun ini menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk masuk. Soalnya, ekspektasi biasanya cukup tinggi di akhir tahun dan awal tahun. Setelah itu, investor bisa mencermati perkembangan kinerja hingga kuartal I-2019," saran Valdy. Apabila masih sesuai, maka investor bisa hold atau akumulasi beli.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tahun Depan, Saham Syariah Berpotensi Merekah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com