Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Ekonomi Syariah Bisa Jadi Solusi Ketidakpastian Ekonomi Global

Kompas.com - 13/12/2018, 12:19 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sistem ekonomi dan keuangan syariah dipandang dapat menjadi solusi kondisi ekonomi global yang sedang dilanda ketidakpastian.

Deputi Gubernur Bank Indonesa (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, berkembangnya ekonomi dan keuangan Islam dapat menjadi solusi memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan di masa sekarang dan masa depan. Sebab, ketika menghadapi krisis keuangan di masa lalu, fundamental industri keuangan Islan cenderung masih kuat.

"Perekonomian dunia perlu untuk diarahkan menjadi lebih adil, tumbuh dan berkelanjutan. Aktivitas ekonomi perlu lebih produktif, distribusi pun harus dilakukan secara lebih inklusif. Lebih lanjut, transaksi keuangan harus berdasarkan aktivitas riil, dan hal tersebut merupakan prinsip dari ekonomi, bisnis dan keuangan Islam," ujar Dody ketika memberikan paparan dalam Indonesia Shari'a Economic Festival di Surabaya, Kamis (13/12/2018).

Dody menjelaskan, dalam kondisi di mana pertembuhan ekonomi global cenderung stagnan dan tidak merata, serta ketidakpastian yang semakin meluas, kebijakan atau langkah yang dilakukan tidak berubah, akan mengakibatkan ketidakmerataan yang semakin meningkat.

Baca juga: Akan Dibawa Ke Mana Ekonomi dan Keuangan Syariah RI?

World Inequality Report 2018 pun telah mencatatkan ketidaksetaraan yang meningkat di berbagai belahan dunia.

"Meskipun terdapat perbedaan geografis yang cukup besar, tercatat kekayaan dari 1 persen populasi penduduk terkaya di dunia setara dengan dua kali kekayaan 50 persen penduduk termiskin," uajr Dody lebih lanjut.

Ia mengungkapkan, sistem dan instrumen ekonomi serta keuangan Islam dapat mengisi kekosongan pondasi ekonomi dunia dalam menghadapi ketidakpastian saat ini.

"Ekonomi dan keuangan syariah diyakini mengandung nilai-nilai yang sangat mendukung keadilan dalam pembangunan sosioekonomi, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan manusia," ujar Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com