BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Ini Tantangan Industri Jamu di Masa Depan

Kompas.com - 13/12/2018, 15:43 WIB
Mico Desrianto,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam acara Herbal Indonesia Expo 2018 yang digagas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), PT Sido Muncul berkempatan menjelaskan tantangan yang akan dihadapi industri jamu di masa depan.

Paparan itu disampaikan Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat di hadapan 34 pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) di bidang industri jamu.

Irwan meyakini, industri jamu di Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Untuk itu, ia mengimbau para pelaku UMKM industri jamu untuk berbenah diri dan mencanangkan rencana jangka panjang.

“Pelaku UMKM industri jamu harus punya rencana panjang untuk 2 tahun atau 5 tahun ke depan. Maka dari itu, disarankan untuk rajin melakukan riset,” ujar Irwan Hidayat kepada Kompas.com disela acara Herbal Indonesia Expo 2018 di gedung SMESCO, Rabu (12/12/2018).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Kompas.com (22/9/2018), generasi milenial akan semakin tumbuh pada masa mendatang.

Pada 2020, milenial diproyeksikan sebanyak 83 juta jiwa atau setara 34 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 271 juta jiwa.

PT Sido Muncul terus berinovasi dalam industri jamu dengan menyediakan Herbal Corner di salah satu mal di Kota Semarang, Selasa (11/6/2018). Selain itu, kemasan obat herbal yang diproduksi berubah sesuai dengan selera konsumen, utamanya milenial.KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI PT Sido Muncul terus berinovasi dalam industri jamu dengan menyediakan Herbal Corner di salah satu mal di Kota Semarang, Selasa (11/6/2018). Selain itu, kemasan obat herbal yang diproduksi berubah sesuai dengan selera konsumen, utamanya milenial.

Oleh karenanya, Irwan melanjutkan, industri jamu mesti melakukan riset berkesinambungan. Pelaku usaha jamu pun harus sadar, generasi saat ini lebih mudah menyukai jamu jika dibandingkan dengan masa dulu.

"Tapi meski pun begitu kita harus memberikan produk yang bisa menyelaraskan karakter generasi milenial, agar lebih tertarik untuk meminum jamu.

Yang tak kalah penting, imbuh dia, generasi saat ini lebih peduli terhadap kesehatan.

"Ini menjadikan industri jamu memiliki masa depan cerah,” ujar Irwan.

Bapak angkat

Inovasi kemasan merupakan salah satu upaya Sido Muncul menggaet kaum milenial. Berbagai inovasi yang telah dilakukan Sido Muncul terbukti mampu mempertahankan eksistensi industri jamu,

Berangkat dari fakta tersebut, BPOM menunjuk Sido Muncul sebagai mentor bagi puluhan UMKM industri jamu. Tujuannya, meningkatkan kualitas produk jamu/herbal di Indonesia.

Penunjukan Sido Muncul sebagai mentor bukan tanpa alasan. Sejarah panjang perjalanan Sido Muncul dalam industri minuman herbal patut diacungi jempol.

Bahkan, Sido Muncul dianalogikan sebagai “Bapak Angkat” untuk para UMKM di bidang industri jamu oleh BPOM.

Menko PMK Puan Maharani, Kepala BPOM Penny K. Lukito, dan Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat menghadiri Herbal Indonesia Expo 2018 di gedung SMESCO Jakarta, Rabu (12/12/2018)Dok. Humas Sido Muncul Menko PMK Puan Maharani, Kepala BPOM Penny K. Lukito, dan Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat menghadiri Herbal Indonesia Expo 2018 di gedung SMESCO Jakarta, Rabu (12/12/2018)

“PT Sidomuncul menyambut baik niatan BPOM yang kami nilai untuk melindungi konsumen di Indonesia serta melindungi pelaku UMKM di industri jamu yang ada. Sekaligus, mendorong produk yang dihasilkan menjadi lebih baik,” ucap Irwan.

Adapun langkah pertama yang akan dilakukan oleh Sido Muncul adalah dengan melakukan pendampingan. Selain itu, Sido Muncul bakal membagikan pengalaman yang penuh tantangan dan hambatan.

“Pendampingan yang akan kami lakukan adalah menjabarkan teknik produksi, teknologi yang digunakan, dan teori-teori bagaimana membuat produk jamu yang berkualitas. Intinya semakin kita jujur kepada konsumen, itu semakin membuat konsumen percaya,” kata dia.

Dalam acara Herbal Indonesia Expo 2018 yang digagas BPOM, sebanyak 34 UMKM yang berasal dari 2 sentra jamu terbesar di Indonesia yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur dianugerahi sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

 


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com