JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca dagang Indonesia mengalami defisit hingga 2,05 miliar dollar AS pada November 2018, atau yang terparah sepanjang 2018.
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) Bima Yudhistira, defisit besar itu terjadi akibat pemerintah lambat melakukan respon.
"Masalah utama spesifik bulan November ada di kinerja ekspor yang lemah," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Bima mengatakan, ekspor produk unggulan utama RI, minyak sawit, melanjutkan penurunan hingga -9,83 persen dibanding bulan sebelumnya. Di sisi lain harga minyak sawit memang turun lantaran over supply.
Selain itu, ekspor sawit juga turun akibat adanya hambatan dari sejumlah negara. Salah satunya oleh India. Akibatnya, total ekspor ke India bulan November 2018 turun -14,65 persen.
Hal ini disebabkan lantaran Perdana Menteri India Narendra Modi menjual isu proteksi dagang sawit ke petani minyak nabati jelang Pemilu 2018.
Sementara itu, Amerika Serikat dan China menurunkan permintaan ekspor bahan baku industrinya jelang akhir tahun. Akibatnya ekspor ke AS anjlok -5,04 persen dan China -7,1 persen.
Faktor perang dagang juga mulai dirasakan ke kinerja ekspor Indonesia. Oleh karena itu Bima menilai pemerintah telat menangani hambatan dagang tersebut, terutama soal sawit di pasar internasional.
"Seharusnya ketika ada sinyal Eropa dan India naikan hambatan dagang, kita langsung switch ke pasar non-tradisional atau coba melobi otoritas negara mitra dagang utama. Penangangan yang terlambat akhirnya blunder bagi ekspor," kata dia.
Sementara dari sisi impor, permintaan juga ikut naik. Akibatnya defisit kian melebar pada November 2018 lalu.
Bima memperkirakan, tren defisit perdagangan akan berlanjut hingga Desember 2018 dengan total defisit 9 miliar dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.