Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Berlebih, Organisasi Petani Kedelai AS Sambangi Indonesia

Kompas.com - 17/12/2018, 21:00 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan nasional para petani kedelai asal Amerika Serikat, U.S. Soybean Export Council (USSEC) menyambangi Indonesia untuk perkuat kerja sama. Ini merupakan bagian dari apresiasi mereka terhadap Indonesia.

"Dari tahun ke tahun, banyak negara yang kian mengandalkan kedelai AS dan setiap masa panen tiba. Para petani kedelai di Amerika pun mengirimkan hasil panen mereka,” kata Regional Director USSEC Southeast Asia, Timothy Loh di Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).

Menurut Timothy, kerja sama di sektor kedelai antara AS dan Indonesia dinilai semakin kuat seiring berjalannya waktu. Bahkan, sekitar 2,3 juta ton kedelai AS telah diekspor ke Indonesia dan lebih dari setengahnya diserap industri tahu dan tempe. Tingginya daya serap ini kerena banyaknya pangan lokal Indonesia berbahan baku kedelai.

“Karena itu sangat penting untuk mengingatkan para pelanggan setia dan calon pembeli di Indonesia. Bahwa kami sangat menghargai kepercayaan mereka dan secara berkelanjutan akan membangun hubungan kerja sama yang kuat untuk sektor kedelai,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kedelai AS lebih unggul daripada kedelai negara lain. Dalam hal penelitian terus difokus kepada peningkatan dan pengembangan guna memastikan bahwa kedelai AS secara terus menerus memenuhi kebutuhan para konsumennya.

"USSEC sangat bersemangat untuk bertemu para pemangku kepentingan bidang agrikultural di Jakarta, untuk membahas pasar kedelai serta bagaimana AS dan Indonesia bisa bekerja sama di masa mendatang," tuturnya.

Sementara itu, Senior Director US Soy Marketing USSEC, Paul Burke, menambahkan, saat ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk membeli komoditas yang mereka hasilkan.

"Alasan kami ke sini (Indonesia) dan mendatangi pasar-pasar utama kami adalah untuk memperkuat komitmen pada konsumen kami. Kami punya stok yang berlebih saat ini, tidak ada waktu lebih baik untuk membeli kedelai AS dibandingkan sekarang," kata Burke.

Diketahui, USSEC merupakan kemitraan yang mewadahi para produsen kedelai AS, pengolah, pengirim komoditas, pedagang, agribisnis sekutu, dan organisasi pertanian yang bekerja untuk membangun preferensi kedelai AS di seluruh dunia. Melalui jaringan global kantor internasional dan dukungan kuat di AS, USSEC bekerja untuk membangun preferensi untuk kedelai dan produk kedelai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com