Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkasa Pura I Dapat Pendanaan Rp 5 Triliun untuk Pengembangan Bandara

Kompas.com - 18/12/2018, 12:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (Persero) mendapat dukungan pendanaan berupa pinjaman dari bank dan lembaga keuangan non bank untuk pengembangan bandara-bandara di bawah kelolanya.

Pendanaan bersumber dari PT Bank Tabungan Negara (BTN) Persero, PT Sarana Multi Infrastruktur Persero (SMI), dan PT BRI Syariah dengan nilai keseluruhan Rp 5 triliun.

Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi bersama Direktur Utama Bank BTN Maryono, Direktur Utama SMI Emma Sri Martini, dan Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah Kokok Alun Akbar.

Faik mengatakan, pendanaan dari bank dan lembaga keuangan non bank itu untuk menopang realisasi belanja tahun ini dan sebagian untuk tahun depan.

Baca juga: Perluasan "Runway" Bandara Kertajati Rampung pada Januari 2019

"Tahun ini kita melakukan proses pendanaan eksternal sebesar Rp 5 triliun untuk membiayai realisasi capital expenditure (capex) di tahun 2018 dan sebagian di tahun 2019," ujar Faik dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Faik mengatakan, dari 13 bandara, ada sembilan di antaranya yang sedang dalam tahap pengembangan karena kelebihan muatan. Kapasitas yang ada sangat kirang dibandingkan jumlah penumpang yang melakukan aktivitas di bandara. Oleh karena itu, bandara tersebut harus melakukan ekspansi dan butuh modal yang tak sedikit.

Untuk itu, Angkasa Pura I membutuhkan pendanaan dengan total Rp 17,53 triliun untuk 2019. Selain Rp 5 triliun dari pendanaan tersebut, selebihnya akan didapatkan dari penerbitan obligasi dan pinjaman lembaga keuangan lainnya. Faik menyebut masalah yang mereka hadapi saat ini adalah masalah yang membahagiakan.

Dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan traffic yang luar biasa di bandara. Di sisi lain, bandara yang ada saat ini punya kapasitas yang terbatas. Oleh karena itu, AP I harus lebih cepat meningkatkan infrastruktur.

"Dalam lima tahun ke depan, seluruh bandara kapasitasnya akan ditingkatkan dua kali lipat," kata Faik.

Faik berharap pendanaan tersebut dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis, meningkatkan kualitas layanan, dan kepuasan pengguna di bandara Angkasa Pura I.

Sementara itu, Dirut BTN Maryono mendukung penuh AP I untuk membangun infrastruktur bandara. BTN pun tak ragu untuk berinvestasi sebesar Rp 2 triliun karena prospek jangka panjangnya sangat menjanjikan. Termasuk untuk pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan bandara.

Dalam kerjasama ini, bank BTN memberikan fasilitas pembiayaan (non revolving loan) kepada Angkasa Pura I untuk aktivitas usaha, pengembangan bandara dan investasi rutin.

"Kami sepakat bandara merupakan daerah yang potensial dikembangkan sebagai pemukiman perumahan atau sebagai destinasi baru," kata Maryono.

Kerja sama ini merupakan kali kedua PT SMI dengan Angkasa Pura I untuk mendanai pengembangan bandara di bawah pengelolaannya. Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan, hal ini memungkinkan PT SMI untuk mendukung terwujudnya konektivitas antar daerah dan menjembatani kebutuhan pembangunan infrastruktur pada sektor bandara di indonesia sebesar lebih dari Rp 364 triiun.

Dukungan pengembangan bandara-bandara tersebut merupakan cerminan komitmen PT SMI terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait aspek pengurangan kemiskinan, kesetaraan gender, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi, dan infrastruktur, serta berkurangnya kesenjangan.

"Ini bentuk kepercayaan kami ke AP I dan kami bangga bandara jadi lebih cantik di bawah kelola AP I," kata Emma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com